Jakarta, tvonenews.com - Iran melancarkan serangan rudal ke Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Sedikitinya 200 rudal diluncurkan ke wilayah Israel.
Dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Rabu (2/10/2024), Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan serangan rudal terhadap Israel didasarkan pada "hak pembelaan diri yang sah" negara Iran.
Ia juga juga menekankan bahwa Iran memberikan "tanggapan tegas" terhadap "agresi" Israel.
Dalam pernyataan yang diposting di X pada Selasa (1/10), Pezeshkian menyatakan bahwa tindakan itu dilakukan "untuk melindungi kepentingan dan warga negara Iran."
"Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukan negara yang suka berperang, namun berdiri teguh melawan setiap ancaman. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba berkonflik dengan Iran," tulis pernyataan tersebut.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merilis pernyataan resmi bahwa serangan ke Israel itu merupakan balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Abbas Nilforoshan.
Haniyeh, mantan pemimpin Hamas, dibunuh di Teheran pada bulan Juli. Nasrallah, mantan pemimpin Hizbullah, dibunuh di Beirut pada Jumat (27/9/2024) bersama dengan komandan IRGC, Nilforoshan.
IRGC menyatakan bahwa serangan tersebut sejalan dengan hak negara Iran untuk membela diri yang sah di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan ini, mereka akan menghadapi "tanggapan yang lebih menghancurkan."
Dalam pernyataan lanjutan, IRGC menyebutkan bahwa tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv terkena rudal.
Hingga kini, belum diketahui apakah rudal tersebut mengenai sasaran dan apakah ada korban atau kerusakan yang ditimbulkan.
Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut serangan rudal tersebut sebagai respons yang "legal, rasional, dan sah" terhadap "tindakan teroris" Israel.(ant/ito)
Load more