Bahkan, kata Retno, Indonesia siap memberikan dukungan untuk pengembangan model bisnis microfinance syariah guna mendorong penciptaan lapangan kerja bagi para perempuan Afghanistan.
“Kita perlu menggunakan segala cara untuk menyuarakan aspirasi perempuan Afghanistan," ungkap Retno.
Pertemuan High-Level Side Event ini dibuka oleh Sekjen PBB, Presiden Swiss, dan Menteri Luar Negeri RI.
Menurut Sekjen PBB, perempuan Afghanistan mengalami tingkat kekerasan berbasis gender dan angka kematian ibu yang tinggi.
Diskusi mencatat pentingnya peran akses pendidikan bagi perempuan Afghanistan, serta kesempatan untuk dapat bekerja, termasuk dalam posisi kepemimpinan.
Di dalam sambutannya, ia menuturkan bahwa perempuan Afghanistan merasa tidak aman dan tidak berdaya.
Mereka mereasa dihilangkan kemampuan untuk memberi nafkah keluarga atau berkontribusi bagi masyarakatnya.
Load more