Beirut, tvOnenews.com - Israel melancarkan serangan ke Lebanon pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat.
Ledakan besar terdengar di wilayah pinggiran selatan Kota Beirut, Lebanon setelah serangan Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dengan Hizbullah. Demikian laporan dari media setempat.
Serangan itu dilaporkan terjadi di sekitar markas Dewan Syura Hizbullah di Haret Hreik.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan yang dilakukan drone Israel itu menyebabkan seorang wanita dan dua anak tewas. Adapun 69 lainnya terluka termasuk tiga warga dalam kondisi kritis.
Militer Israel mengakui serangan tersebut dengan mengeklaim pihaknya menyasar komandan Hizbullah yang bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu (27/7/2024) yang menewaskan 12 orang di Kota Druze, Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Mengutip seorang pejabat Israel tanpa nama, media Axios menyebut target yang diincar Israel adalah Fuad Shukr—yang bertanggung jawab atas militer Hizbullah.
Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa Shukr juga dikenal sebagai Sayyid Muhsan, menjabat sebagai tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat Nasrallah untuk merencanakan dan mengarahkan operasi masa perang.
Tentara mengklaim bahwa komandan tersebut telah mengarahkan serangan Hizbullah terhadap Israel sejak 8 Oktober dan dia adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di Majdal Shams pada Sabtu malam.
Media KAN dan Channel 13 Israel melaprkan masih belum ada konfirmasi bahwa eliminasi orang nomor dua Hizbullah itu berhasil dilaksanakan dengan mengutip sumber resmi Israel yang tidak disebutkan namanya.
Sekretaris Kabinet Israel Yossi Fuchs menginstruksikan para menteri untuk tidak mengomentari operasi di ibu kota Lebanon itu sampai pernyataan resmi dikeluarkan oleh militer.
Menurut laporan media KAN, arahan tersebut datang dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Adapun menurut media Yedioth Ahronoth, setelah serangan di Beirut, Netanyahu tiba di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv dan dijadwalkan melakukan penilaian keamanan pada Selasa malam dengan para pejabat tinggi keamanan setelah serangan itu.
“Apakah perang akan terjadi dengan Lebanon tergantung pada Hizbullah? Kami tidak berniat memulai perang regional,” kata seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya.
Media Channel 13 juga melaporkan bahwa seorang pejabat tinggi Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa jika Hizbullah tidak menanggapi serangan di Beirut, maka pihaknya tidak akan melancarkan perang.
Radio Militer Israel juga melaporkan bahwa militer menginstruksikan penduduk di kota-kota dekat perbatasan Lebanon untuk tetap berada di tempat perlindungan untuk mengantisipasi potensi balasan dari Hizbullah.
Menyusul pernyataan tentara mengenai serangan di Beirut selatan, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengunggah di X bahwa Hizbullah melewati garis merah.
Tentara Israel kemudian mengeklaim bahwa mereka membunuh Shukr dalam serangan tersebut.
Meski Israel menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas serangan Sabtu itu kelompok Lebanon tersebut menyangkal tuduhan tersebut. Belum ada tanggapan dari Hizbullah mengenai serangan ke Israel tersebut. (ant/nsi)
Load more