Beirut, tvOnenews.com - Perang antara Israel dan Lebanon semakin memanas setiap pekannya. Kini, Pemimpin Druze Lebanon, Walid Jumblatt memperingatkan soal adanya provokasi konflik oleh rezim zionis tersebut.
Di tengah Perang antara keduanya, Israel menuduh Hizbullah Lebanon terlibat dalam penembakan di Kota Druze, Majdal Shams, daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan.
Sementara Hizbullah membantah pihaknya terlibat dalam serangan terhadap Druze, sebuah sekte agama yang dianut oleh kalangan masyarakat tertentu di Suriah, Lebanon, dan Israel.
Jumblatt meminta publik untuk mewaspadai adanya provokasi konflik yang sengaja dibuat oleh Israel.
"Kami menegaskan kembali peringatan dan kewaspadaan kami terhadap apa yang musuh Israel telah lakukan, memprovokasi konflik, memecah belah wilayah, dan menargetkan komponennya," kata Jumblatt, dilaporkan Kantor Berita Nasional Lebanon.
Ia mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah menggagaglkan skema provokasi Israel tersebut. Meksi demikian, skema itu kini muncul kembali.
"Kami tetap waspada bersama perlawanan dan semua pejuang yang menghadapi agresi dan pendudukan Israel," kata dia menegaskan.
Sebelumnya, pihak otoritas Israel mengatakan ada 11 orang tewas dan 37 lainnya luka-luka akibat serangan yang disebut dari Hizbullah tersebut.
Sementara tentara Israel menuduh Hizbullah sebagai pelaku serangan itu, kelompok yang juga partai politik berhaluan Syiah itu membantah keterlibatannya.
Ketegangan antara Lebanon dan Israel semakin meningkat di sepanjang perbatasan kedua negara tersebut.
Serangan lintas batas antara Hizbullah dan tentara Israel terus terjadi, bersamaan rezim zionis itu terus melakukan genosida di Gaza, Palestina.
Serangan Israel di daerah konflik Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.300 korban sejak Oktober 2023 setelah serangan sistematis dilancarkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. (ant/iwh)
Load more