Sementara itu, Trump menyatakan bahwa kepemimpinan Biden merupakan "bencana". Ia menegaskan berkali-kali bahwa "negara kita sedang dihancurkan", sembari mengungkit kondisi ekonomi terkini dan kebijakan imigrasi Biden.
"Kita sedang hidup di neraka. 'Orang Palestina' dan orang-orang lainnya berbuat rusuh di mana-mana," kata Trump, hendak merujuk pada protes pro-Palestina yang merebak di seantero AS di tengah agresi Israel ke Gaza dan dukungan tak henti AS kepada Israel.
Dalam salah satu momen debat yang paling janggal dan tak terduga, Trump malah menyebut Biden sebagai "orang Palestina" yang mencegah Israel menyelesaikan tujuan perangnya di Jalur Gaza, yaitu mengalahkan Hamas.
"Dia mengatakan, satu-satunya pihak yang mau meneruskan perang adalah Hamas. Padahal, yang mau meneruskan perang justru Israel, dan seharusnya Anda biarkan saja Israel maju dan biarkan mereka menyelesaikan 'tugasnya'," kata Trump kepada Biden.
"Tapi dia tidak mau melakukannya. Dia jadi seperti orang Palestina, namun mereka tidak menyukainya karena dia adalah seorang Palestina yang sangat buruk. Dia lemah," ucap Trump.
Kemudian, saat menjawab pertanyaan mengenai kesiapannya mengakui negara Palestina yang merdeka, Trump hanya menjawab singkat. "Saya harus lihat nanti," kata dia.
(amr)
Load more