Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Anti Rasisme Dewan Eropa mengungkap sebuah laporan baru terkait insiden kekejaman dan kekerasan terhadap Muslim meningkat sejak dimulainya perang di Gaza, Palestina.
Dalam laporan tersebut, menunjukkan adanya peningkatan kekerasan atas Muslim di lokasi tersebut sejak Oktober 2023.
"Muslim disalahkan atas serangan itu dan serangan lain di Timur Tengah, berdasarkan stereotip terhadap seluruh komunitas dan anggapan mereka terkait dengan penggunaan kekerasan,” kata komisi itu dalam laporan tahunannya, Kamis (20/6/2024).
Umat Islam, terutama siswi sekolah di beberapa negara turut mendapat kekerasan serupa.
"Yang mengenakan simbol agama atau pakaian tradisional yang terlihat jelas kadang-kadang dikaitkan dengan terorisme atau ekstremisme,” tambah laporan itu.
Menurut publikasi itu, dalam beberapa kasus, umat Islam ini juga dijadikan sasaran diskriminasi dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Hal tersebut berkaitan dengan Israel yang melancarkan serangan militer di Jalur Gaza setelah serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hampir 37.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.(ant/lgn)
Load more