News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Waspada Laut Menghangat, Copernicus Uni Eropa: Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem dan Badai

Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menemukan suhu permukaan laut sangat tinggi sepanjang 2023 dan awal 2024. Akumulasi panas dapat memicu badai dan topan
Jumat, 22 Maret 2024 - 11:51 WIB
Ilustrasi - Air laut hangat
Sumber :
  • Pexel.com

Jakarta, tvOnenews.com - Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menemukan bahwa suhu permukaan laut sangat tinggi sepanjang 2023 dan awal 2024. Kondisi tersebut dapat memicu Badai dan cuaca ekstreem.

Perubahan tersebut rata-rata harian mencapai titik tertinggi mencapai 21,09 derajat celcius pada akhir Februari 2024. Bahkan, laporan terbaru menunjukkan bahwa lautan di seluruh dunia kini berada pada suhu terpanasnya. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Ketika suhu laut mencapai angka tertinggi yang membahayakan, para ahli memperingatkan bahwa tingkat akumulasi panas yang belum pernah terjadi sebelumnya itu akan memicu reaksi berantai hebat, termasuk badai dan topan mematikan dalam beberapa bulan mendatang.

Peneliti iklim Leon Simons kepada Kantor Berita Anadolu mengatakan bahwa kemunculan El Nino di Samudra Pasifik pada tahun lalu menyebabkan peningkatan pemanasan lautan dan atmosfer, sehingga memicu perubahan pola cuaca.

"Dengan suhu seluruh Samudra Atlantik yang tercatat hangat, hal itu akan meningkatkan suhu, terutama tahun ini dalam beberapa bulan mendatang," kata Simons.


                                                                 Ilustrasi - Badai 

"Dengan suhu yang lebih tinggi itu, badai dapat menjadi lebih kuat... (dan) Anda dapat mengalami banjir yang sangat besar seperti yang kita lihat di Libya, Yunani dan banyak lagi di berbagai belahan dunia pada tahun lalu."

Banjir tersebut, ia menjelaskan, disebabkan oleh meningkatnya curah hujan, yang terjadi ketika udara hangat menjadi dingin saat bergerak di atas daratan atau terutama di daerah tinggi seperti pegunungan.

Peneliti iklim lainnya, Joel Hirschi, mengatakan suhu di Atlantik "sangat tinggi." "Apabila suhu ini terus berlanjut hingga akhir tahun, setelah Mei-Juni hingga memasuki musim badai, hal itu dapat mendukung terciptanya musim badai yang sangat aktif, terutama sehubungan dengan melemahnya El Nino," katanya.

Mengapa lautan di dunia jadi lebih hangat?

Pemanasan lautan yang belum pernah terjadi sebelumnya merupakan gabungan dari emisi gas rumah kaca, serta peristiwa El Nino yang kuat yang dimulai pada tahun lalu dan masih berlangsung saat ini, kata Hirschi, kepala permodelan sistem kelautan di Pusat Oseanografi Nasional Inggris.

Suhu yang sangat panas juga berkaitan dengan sirkulasi atmosfer, yang kondusif bagi berkembangnya "gelombang panas laut". 

Bagi Simons, faktor kunci selain efek rumah kaca adalah pengurangan emisi sulfur, terutama dari sektor pelayaran dan pembangkit listrik tenaga batu bara.

"Saat kita mengurangi polusi udara, lebih banyak sinar matahari yang bisa mencapai lautan. Lautan memanas lebih cepat, terutama ketika polusi udara telah berkurang di wilayah yang banyak dilalui pelayaran," kata Simons, peneliti iklim di Club of Rome, Belanda.

Dia menjelaskan bahwa Organisasi Maritim Internasional memperkenalkan peraturan baru pada 2020 untuk mengurangi 80 persen jumlah sulfur dalam bahan bakar yang digunakan untuk pelayaran.

"Karena sekarang emisi belerang jauh lebih sedikit, sinar matahari yang dipantulkan ke ruang angkasa oleh polusi udara ini menjadi jauh lebih sedikit," katanya, seraya menambahkan bahwa perubahan itu telah dibuktikan secara nyata oleh data satelit NASA.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Transisi El Nino - La Nina dan cuaca ekstrem

Mengenai proyeksi beberapa bulan ke depan, Hirschi mengatakan El Nino yang mulai melemah kemungkinan akan beralih ke La Nina.

El Nino dan La Nina merupakan fenomena iklim yang berasal dari Samudra Pasifik namun dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia.

El Nino terjadi ketika air hangat menumpuk dan mendorong suhu permukaan laut naik di atas rata-rata, sedangkan La Nina adalah kebalikannya, ketika air dingin meningkat dan menurunkan suhu air laut di bawah rata-rata.

Mereka adalah dua fase berbeda yang dikenal sebagai El Nino-Southern Oscillation atau ENSO, dan tidak akan pernah terjadi pada waktu yang bersamaan.

"La Nina diketahui mendukung kondisi yang kondusif bagi pembentukan siklon tropis di Atlantik Urata," kata Hirschi.

Daerah yang mungkin terkena dampak adalah negara-negara Amerika Tengah seperti Belize, Honduras, dan Meksiko, serta Amerika Serikat, termasuk wilayah selatan seperti Florida dan juga sebagian besar Pantai Timur.

Bisa juga sampai ke Kanada dan kadang-kadang bahkan kembali ke Eropa, Hirschi menambahkan.

Tanda-tanda awal terjadinya La Nina mulai terlihat di Pasifik. "Fase anomali La Nina adalah saat Anda cenderung mengalami kekeringan di Amerika Selatan dan cuaca menjadi lebih basah di Australia. Jadi, tahun-tahun La Nina mendukung terjadinya curah hujan yang sangat deras di Australia dan di wilayah Pasifik Barat," kata dia.

Salah satu dampak positif dari La Nina adalah suhu laut yang diperkirakan akan turun sedikit di bawah suhu pada tahun 2023.

Selain badai dan topan, akan ada lebih banyak kejadian cuaca ekstrem dalam beberapa bulan ke depan, kedua ilmuwan itu memperingatkan.

Salah satunya adalah gelombang panas, yang menurut Hirschi kini lebih sering dan intens, dengan catatan suhu panas yang terus memecahkan rekor, dan bukan dalam sepersekian derajat kenaikannya tetapi terkadang hingga tiga bahkan lima derajat Celcius.

Simons menyerukan langkah-langkah untuk "mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem di bulan-bulan mendatang."

"Kita harus mempersiapkan diri menghadapi banyaknya cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi karena kita sekarang berada di dalam situasi di mana planet kita tidak pernah mengalaminya sebelumnya selama jutaan tahun, dengan konsentrasi gas rumah kaca sekarang yang lebih tinggi dari sebelumnya," kata dia. (ant/mii)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Kota Tangsel Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Sat Lantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) merilis jadwal pelayanan dan lokasi SIM Keliling pada Minggu (21/12/2025).
Viral Video Syur Pemuda dan Siswi SMP di Tangga 2000 Gorontalo, Pelaku Janji Nikahi Korban Sebelum Ajak Berhubungan Badan

Viral Video Syur Pemuda dan Siswi SMP di Tangga 2000 Gorontalo, Pelaku Janji Nikahi Korban Sebelum Ajak Berhubungan Badan

Viral di media sosial video syur sepasang sejoli, salah satunya siswi SMP di Taman Wisata Tangga 2000, Gorontalo. Pemeran pria berinsial RP (19) kini ditangkap.
Ada Korban Jiwa di Banjir Bandang Wisata Guci? Ini Kata BNPB

Ada Korban Jiwa di Banjir Bandang Wisata Guci? Ini Kata BNPB

Bencana banjir bandang melanda kawasan wisata pemandian air panas Guci di Kabuapten Tegal, Jawa Tengah pada Sabtu (20/12/2025).
Buka Rapimnas I Partai Golkar 2025, Bahlil Lahadalia Ungkap Ada Dua Poin Besar

Buka Rapimnas I Partai Golkar 2025, Bahlil Lahadalia Ungkap Ada Dua Poin Besar

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar Tahun 2025, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Sabtu (20/12/2025).
Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Langkah ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, harus terhenti di babak semifinal BWF World Tour Finals 2025.
Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Satu unit rumah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ludes terbakar si jago merah pada Kamis (18/12/2025) malam.

Trending

Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Dipaksa Menyerah Dua Gim Langsung, Begini Pengakuan Reza Pahlevi soal Cederanya

Langkah ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, harus terhenti di babak semifinal BWF World Tour Finals 2025.
Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Kesaksian Warga Saat Kebakaran Tragis Tewaskan Satu Keluarga di Jakarta Utara

Satu unit rumah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ludes terbakar si jago merah pada Kamis (18/12/2025) malam.
Gibran Kena Sentil Susi Pudjiastuti Terkait Janji ke Warga Aceh, Susi: Sampai di Sana Nggak Perlu Nanya-nanya

Gibran Kena Sentil Susi Pudjiastuti Terkait Janji ke Warga Aceh, Susi: Sampai di Sana Nggak Perlu Nanya-nanya

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kena sentil Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terkait janji Wapres Gibran ke warga Aceh.
LSM LIRA Jatim Desak Pasal Pembunuhan Berencana Diterapkan pada Oknum Polisi AS

LSM LIRA Jatim Desak Pasal Pembunuhan Berencana Diterapkan pada Oknum Polisi AS

Kasus kematian Faradila seorang mahasiswi Universitas Muhammadyah Malang (UMM) asal Tiris Probolinggo yang ditemukan di wilayah Wonorejo - Pasuruan ini, akhirnya terkuak.
Hasil Tinju Dunia: Anthony Joshua Menang KO, Bantai Jake Paul Sampai Babak Belur

Hasil Tinju Dunia: Anthony Joshua Menang KO, Bantai Jake Paul Sampai Babak Belur

Hasil tinju dunia hari ini, di mana Anthony Joshua berhasil mempermalukan Jake Paul lewat KO.
Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Ramalan keuangan zodiak 21 Desember 2025 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo lengkap dengan nasihat keuangan dan angka hoki hari esok.
Ramalan Karier Shio 21 Desember 2025: Tikus, Macan, Monyet, Ayam, Anjing, hingga Babi

Ramalan Karier Shio 21 Desember 2025: Tikus, Macan, Monyet, Ayam, Anjing, hingga Babi

Ramalan karier shio 21 Desember 2025 menyoroti peluang sukses dan tantangan kerja bagi Tikus, Macan, Kelinci, Kuda, Kambing, Monyet, Anjing, hingga Babi.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT