Harapan Jepang Pada Presiden Baru Indonesia, Dubes: RI-Jepang Harus Semakin Baik

Jakarta, tvOnenews.com - Di bawah pemimpin baru Indonesia yang terpilih dalam Pemilu 2024, Jepang berharap kerja sama antara Jepang dan Indonesia mesti terus dikembangkan. 

“Siapapun presiden selanjutnya, saya percaya hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang harus semakin berkembang. Apalagi, hubungan kita sudah sangat baik saat ini,” ucap Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, Selasa (19/3) malam. 

Masaki menyampaikan pernyataan itu selama acara berbuka puasa bersama tokoh-tokoh Islam Indonesia di kediamannya di Jakarta.

Dubes menyebut telah menemui Prabowo Subianto pekan lalu, dalam kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. 

Pertemuan itu, ujarnya, dimaksudkan untuk membahas kerja sama bilateral di bidang pertahanan.

Ia juga mengaku tetap menunggu hasil resmi Pemilu 2024 yang akan segera diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain itu, Masaki mengaku senang melihat semakin banyak warga Indonesia datang di Jepang untuk berwisata, belajar, maupun bekerja.

Kehadiran mereka, ujarnya, akan membuka semakin banyak ruang interaksi bagi masyarakat Indonesia dan Jepang untuk saling belajar budaya.

Apalagi, ucap Masaki, budaya Indonesia yang kaya dan beragam memberi banyak hal yang dapat dipelajari masyarakat Jepang hingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap satu sama lain.  

“Saya pikir saling pemahaman ini amat penting bagi perdamaian. Indonesia dan Jepang tentu berharap hal ini tidak hanya akan bermanfaat bagi kedua negara, tapi juga bagi dunia,” kata Dubes.

Indonesia dan Jepang patut memperluas kerja sama di semakin banyak bidang, seperti lingkungan, perubahan iklim, infrastruktur, dan bisnis, serta pemberdayaan wanita dan keamanan, tutur Masaki.

Terlebih, katanya, kerja sama antara Indonesia dan Jepang saat ini sudah mencapai taraf kemitraan strategis yang menyeluruh.

Ia juga menyoroti Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko yang saat ini secara intensif bekerja sama dengan Menlu Retno Marsudi untuk mengembangkan pemberdayaan wanita di kedua negara. (ant/mii)