tvOnenews.com - Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan klaim tak berdasar bahwa pemilu 2020 dicuri darinya. Seorang jaksa federal mengungkapkan fakta sebaliknya bahwa Trump lah yang mencoba mencuri pemilu karena sangat ingin mempertahankan kekuasaan.
Fakta baru ini menjadi ancaman hukum paling serius bagi mantan presiden asal Partai Republik AS itu. Apalagi saat ini, ia tengah berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih. Ini menjadi kasus ketiga yang dihadapi Trump jelang pemilu 2024.
Baru-baru ini Departemen Kehakiman mendakwa Trump dengan tiga tuduhan konspirasi dalam pemilu termasuk termasuk tuduhan menipu AS dan menghalangi proses resmi mengesahkan kemenangan presiden saat ini, Joe Biden di pemilu. Ia juga dikenai satu tuduhan menghalangi, dalam dakwaan setebal 45 halaman yang diajukan oleh penasihat khusus pengadilan bernama Jack Smitch.
Dakwaan menghalangi proses resmi dapat dikenai hukuman hingga 20 tahun penjara, proses resmi mengacu pada sidang gabungan Kongres pada 6 Januari 2021 di mana suara elektoral dihitung untuk mengesahkan Biden sebagai pemenang resmi. Konspirasi untuk menghalangi proses resmi juga diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Konspirasi untuk menipu AS, dapat dihukum hingga lima tahun penjara.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN TUDUHAN 'KONSPIRASI MELAWAN HAK'?
Trump dituduh melanggar undang-undang hak-hak sipil pasca-Perang Saudara yang menjadikan konspirasi untuk mengganggu hak-hak yang dijamin oleh Konstitusi sebagai sebuah kejahatan, dalam hal ini: hak untuk memilih dan mendapatkan penghitungan suara. Hal ini dapat dihukum hingga 10 tahun penjara.
Ketentuan ini awalnya merupakan bagian dari seperangkat undang-undang yang disahkan pada tahun 1870 sebagai tanggapan atas kekerasan dan intimidasi oleh anggota Klu Klux Klan yang menghalangi orang kulit hitam dari tempat pemungutan suara.
Namun, selama bertahun-tahun pasal ini telah digunakan dalam berbagai kasus kecurangan pemilu, termasuk untuk mengadili persekongkolan untuk memasukkan kotak suara atau tidak menghitung suara tertentu.
APAKAH ADA ORANG LAIN YANG DIDAKWA?
Trump adalah satu-satunya orang yang didakwa dalam dakwaan tersebut, yang menyebutkan enam orang rekan konspirator. Keenam orang tersebut tidak disebutkan namanya secara eksplisit, tetapi dakwaan tersebut mencakup rincian yang memungkinkan untuk mengidentifikasi beberapa di antaranya. Tidak jelas kenapa mereka tidak didakwa atau apakah mereka akan didakwa di kemudian hari.
Rekan konspirator tersebut termasuk seorang pengacara yang bersedia menyebarkan klaim palsu. Rekan konspirator lainnya adalah seorang konsultan politik yang membantu menyerahkan daftar pemilih palsu untuk Trump.
APA YANG TERJADI SELANJUTNYA?
Kasus ini diajukan ke pengadilan federal Washington, di mana Trump diperkirakan akan hadir untuk pertama kalinya pada hari Kamis.
Selama lebih dari dua tahun para hakim telah menyidangkan kasus ratusan pendukung Trump yang dituduh berpartisipasi dalam kerusuhan 6 Januari - banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa mereka tertipu oleh kebohongan pemilu yang disebarluaskan oleh Trump dan para sekutunya.
Trump "berulang kali diberitahu bahwa klaimnya tidak benar - sering kali oleh orang-orang yang dia andalkan untuk mendapatkan saran yang jujur tentang hal-hal penting, dan yang memiliki posisi terbaik untuk mengetahui fakta-fakta dan dia dengan sengaja mengabaikan kebenaran," demikian isi surat dakwaan tersebut.
Sebelumnya, Trump telah diadili pada bulan Maret untuk kasus di New York terkait pembayaran uang tutup mulut yang dilakukan selama kampanye 2016 dan pada bulan Mei untuk kasus federal di Florida terkait dokumen rahasia yang ditemukan di kediamannya di Mar-a-Lago.(chm)
Load more