Namun, Blinken mengingatkan jika Rusia mengakhiri inisiatif tersebut serta mengirim pesan bahwa biji-bijian dan produk pangan lainnya tidak dapat meninggalkan Ukraina tanpa hambatan, maka akan ada dampak yang sangat mencemaskan.
"Karena negara lain, perusahaan, pihak pengirim akan sangat khawatir tentang apa yang terjadi pada kapal-kapal dan personel mereka jika Rusia menentang ekspor produk makanan apa pun dari Ukraina," ujar dia.
Lebih lanjut, Blinken menekankan pentingnya kesepakatan sukarela yang melibatkan semua pihak terkait dan didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan keselamatan, keamanan, kepastian dalam pengiriman pangan dari Ukraina ke wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam ditandatangani pada Juli 2022 di Istanbul oleh Ukraina, Rusia, PBB, dan Turki guna melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
Kegiatan ekspor dari beberapa pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sempat terhenti akibat perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.
Pusat Koordinasi Bersama didirikan di Istanbul tahun lalu dengan pejabat dari tiga negara dan PBB untuk mengawasi pengiriman biji-bijian.
Kesepakatan itu telah diperbarui beberapa kali sejak itu, dan diperpanjang selama dua bulan lagi pada 18 Mei 2023.(ant/bwo)
Load more