Frankfurt, tvOnenews.com - Lebih dari 500 perusahaan asing memutuskan hengkang dari Rusia, sebagai imbas dari invasi Rusia di Ukraina.
Berikut daftar perusahaan asing yang memilih tutup dan bertahan di Rusia :
Tutup
- Volkswagen memutuskan menjual perusahaan mereka di Rusia, termasuk pabrik di kota Kaluga yang mempekerjakan 4.000 karyawan, ke perusahaan lokal, Avilon.
— Yum! pemilik brand KFC hengkang dari Rusia pada Maret 2022 lalu, beberapa restoran telah berganti nama menjadi Rostic's, bekas brand pasca-Soviet.
— Perusahaan produk hutan asal Austria, Mondi masih menunggu persetujuan setelah mencapai kesepakatan pada bulan Agustus untuk menjual asetnya, termasuk pabrik besar di kota utara Syktyvkar, seharga 95 miliar rubel ($1,5 miliar) kepada Augment Investments Group milik miliarder Viktor Kharitonin.
— Perusahaan produk hutan lainnya, Stora Enso, mendivestasikan pabrik pengemasannya kepada manajemen lokal tetapi masih menunggu persetujuan untuk melepas dua perusahaan penebangan Rusia.
— Perusahaan pembangkit listrik Italia, Enel sepakat menjual kepemilikan pembangkit listriknya sebagian kepada perusahaan minyak Rusia, Lukoil, yang telah berada di bawah sanksi AS sejak 2014, ketika Rusia menganeksasi semenanjung Krimea, Ukraina.
Bertahan
— Burger King, milik Restaurant Brands International, dan Carl's Jr., yang dioperasikan CKE Restaurents, masih beroperasi di Moskow. Tidak ada perusahaan yang menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui email.
"Tidak ada klausul hukum yang memungkinkan kami mengubah kontrak secara sepihak," kata Presiden RBI Internatioan, David Shear. “Ini juga mengapa Anda mungkin melihat merek lain di Rusia dengan struktur serupa terus beroperasi di pasar.”
Setiap keuntungan disumbangkan ke badan pengungsi PBB.
— Produk dari perusahaan minuman Italia, Campari Group, yang membuat minuman keras Aperol yang populer, masih tersedia di Rusia. Perusahaan mengatakan dengan menghentikan iklan dan mengurangi bisnis hanya cukup untuk membayar 118 pekerjanya di Rusia.
— Quincy, Titan International yang berbasis di Illinois, perusahaan pembuat ban untuk traktor pertanian, telah mempertahankan saham mayoritasnya di pabrik mereka di kota Volgograd.
Pabrik Rusia “melayani kebutuhan kritis dari rantai pasokan pangan dan pertanian global,” kata CEO Paul Reitz. “Kami terus beroperasi dan mengikuti semua sanksi yang berlaku” dan “tidak ada uang tunai masuk, tidak ada uang tunai keluar.” Perusahaan tidak memasok pemerintah atau militer Rusia", katanya.
— Anadolu Efes dari Turki telah meluncurkan produk baru di Rusia, termasuk minuman berenergi dan bir bebas alkohol, berdasarkan laporan pendapatan kuartal pertamanya.(chm)
Load more