Pakar Hukum Pidana: Natalius Pigai Berpotensi Terjerat UU ITE

Jakarta - Cuitan mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai terus menjadi perhatian publik. sebelumnya di akun Twitternya, Pigai diduga mengandung pesan rasialisme kepada Presiden Joko Widodo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Namun setelah di konfrontasi dalam program kabar petang pilihan TvOne, Natalius Pigai membantah telah mengeluarkan pernyataan yang berbau rasialisme. 

"saya melihat Ganjar ini tokoh magnet politik Indonesia yang kemungkinan jadi Presiden, makanya saya twitt untuk mengingatkan supaya tidak melakukan hal yang sama seperti yang seperti yang pernah dilakukan Presiden Joko Widodo. Janji manis 2014, nanti begitu beliau terpilih jangan lagi terulang, karena mereka chemistry yang sama dari Jawa Tengah bukan suku. Kata Jawa Tengah melihat dalam kamus dan buku itu adalah entitas administrasi pemerintahan." kata Pigai.

Meski begitu, pendapat berbeda dikemukan dari Pakar Hukum Pidana, karena penyebutan Jawa Tengah menimbulkan multi tafsir bagi kebanyakan orang.

"Jadi memang bang Pigai menyebut orang Jawa Tengah yaitu Joko Widodo dan Ganjar Pramono, jadi tampaknya yang dituju adalah keduanya, walaupun ada pengantar kata Jawa Tengah. Disebutnya Jawa Tengah jadi menimbulkan multi tafsir kenapa tidak langsung sebut, jangan percaya Joko Widodo dan Ganjar Pranowo, kenapa harus bawa-bawa Jawa Tengahnya." ujar Pakar Hukum Pidana Ganjar Laksmana

Ganjar juga mengungkapkan Natalius Pigai berpotensi terjerat Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Meskipun demikian penyidik sebaiknya melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kasus ini. (Lhi/Fhm)