Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan mengungkap peminat produk baru Saving Bond Ritel (SBR), yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4 telah laku sebesar Rp 1,8 triliun di hari pertama peluncuran.
“SBR ini peminatnya banyak, makanya enggak aneh hari pertama hampir Rp 2 triliun, kemarin aja udah 3,2. Hari ini enggak tau berapa, mungkin sekitar 3,6 triliun,” kata Deni, saat ditemui di Lipo Mall Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/1/2023).
Meskipun dia mengatakan bahwa pada akhir pekan dan libur nasional biasanya pergerakan cukup lambat, namun permulaan ini saja sudah memberi track yang cukup bagus.
“Tapi perkiraan kita yang sebagai acuannya lah, itu hari perama buka, belum launching sudah 1,8,” ujarnya.
Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Launching Produk Saving Bond Ritel, di Avenue Of Star, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/01/2023), pukul 15:30 WIB
Sebagai informasi, Untuk SBR012-T2 sama dengan seri SBR sebelumnya, antara lain mempunyai tenor 2 tahun atau jatuh tempo 10 Februari 2025, pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar, terdapat fasilitas Early Redemption (dapat diajukan pencairan sebesar maksimal 50 persen kepemilikan) setelah 1 tahun dimiliki.
Sedangkan SBR012-T4 memiliki tenor 4 tahun atau jatuh tempo 10 Februari 2027, pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal Rp10 miliar, terdapat fasilitas Early Redemption (dapat diajukan pencairan sebesar maksimal 50 persen kepemilikan) setelah 2 tahun dimiliki.
Direktur Surat Utang Negara, Deni Ridwan, saat mengikuti acara Launching Produk Saving Bond Ritel, di Avenue Of Star, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/01/2023), pukul 16:00 WIB.
Mengawali penerbitan SBN Ritel tahun 2023, Pemerintah mulai menawarkan SBR seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 (dual tranches) dengan total target awal Rp 10 triliun, dengan masing-masing memiliki tenor 2 tahun kupon 6,15% dan tenor 4 tahun kupon 6,35% pada 19 Januari-9 Februari 2023.
“Berkaca dari pengalaman penerbitan SBN Ritel sebelumnya, banyak calon investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yang ditawarkan sudah terlanjur habis,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto, di Avenue of Stars, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/1/2023).
“Oleh karena itu, calon investor diimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan ini, karena penawaran SBN Ritel melalui platform online dilakukan berdasarkan first come, first served, siapa cepat dia dapat,” sambung dia. (agr/aag)
Load more