Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta merilis data kematian warga Jakarta akibat virus Covid-19 sepanjang tahun 2022 atau periode virus tipe Omicron.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan 40 persen pasien yang meninggal adalah pasien yang sama sekali belum melakukan vaksinasi.
“40 Persen belum vaksin sama sekali, 15 persen sudah vaksin, 1,35 persen baru dosis kedua, 10 persen sudah dosis ketiga,” kata Ngbila, pada Senin (19/12/2022).
Ngabila menjelaskan angka kematian tertinggi adalah para lansia yang berusia 60 tahun ke atas dengan jarak tanggal swab PCR dan kematian di rentang empat sampai enam hari.
“190 Non lansia (yang meninggal dunia) dan 344 adalah lansia berusia 60 tahun ke atas dengan jarak tanggal swab PCR dengan kematian positif Covid-19 rata-rata empat sampai enam hari,” jelasnya.
Kendati demikian, ada penurunan angka kematian pada lansia dan non lansia dalam tiga minggu terakhir menjadi 50 persen dari puncak kasus.
Diketahui, 93 persen yang meninggal usia 40 tahun ke atas dan 90 persen yang meninggal dipastikan memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
“Belum vaksin sama sekali meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit tiga kali lipat. Vaksinasi dosis pertama melindungi kematian 1,5 kali, vaksinasi dosis kedua melindungi kematian 2 kali dan vaksinasi dosis ketiga melindungi kematian 4,5 kali ketimbang tidak vaksinasi,” ucapnya.
Ngabila mengimbau kepada seluruh insan masyarakat DKI Jakarta melengkapi vaksinasi untuk mencegah terjadinya long Covid-19. (agr/nsi)
Load more