Jakarta - Anggota Komisi III DPR Santoso menyoroti peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, pagi ini. Dia menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kecolongan.
Politikus Partai Demokrat ini juga menuding BNPT telah gagal melakukan deradikalisasi mantan narapidana terorisme (napiter). Diketahui, pelaku bom bunuh diri itu pernah ditangkap karena kasus bom Cicendo pada Februari 2017.
"Iya dong [gagal deradikalisasi]. Kalau dia sampai begitu, ini apa namanya dianggap metodenya kurang tepat yah? Mungkin bukan gagal, tapi metodenya kurang tepat. Sehingga orang yang sudah dibina tetap melakukan tindakan terorisme," kata Santoso saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).
Dia meminta BNPT jangan hanya berorientasi pada penyerapan anggaran terhadap program deradikalisasi. Namun, benar-benar mengajarkan sikap toleransi atas perbedaan dan pandangan politik.
Selain itu, Santoso juga mengatakan BNPT harus mengevaluasi program deradikalisasi agar bom bunuh diri tak terulang.
"Ini kan sudah jelas ini. Orang ini memiliki dendam ini terhadap negara," ujarnya.
Lebih lanjut, dia memastikan Komisi III DPR akan memanggil kepala BNPT untuk membahas terkait kejadian tersebut.
"Saya kira sampai menjelang reses masih ada waktu kan, masih ada upaya untuk memanggil karena pelaku ini kan mantan napi teroris. Kita pengen tahu programnya," jelas dia. (saa/put)
Load more