Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kabaggakkum Divpropam Polri Kombes Susanto mengaku malu dan miris karena terseret skenario Ferdy Sambo.
Dalam perkara tersebut, Kombes Susanto mendapat hukuman penempatan khusus (Patsus) dan demosi selama tiga tahun.
"Saya di-Patsus 29 hari dan demosi tiga tahun," ungkap Kombes Susanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (6/12/2022).
Sebab, sebagai seorang jenderal, Ferdy Sambo seharusnya bisa melindungi anggotanya, bukan menjerumuskan.
"Kecewa, kesal, marah. Jenderal kok bohong. Susah nyari jenderal. Kami paranoid menonton TV, media sosial. Jenderal kok tega menghancurkan karier," jelasnya.
Kombes Susanto mengatakan kariernya di Polri selama 30 tahun hancur seusai terseret kasus Ferdy Sambo.
Selain itu, dia mengaku miris karena sebagai seorang yang biasa memeriksa anggota Polri yang bermasalah, malah diperiksa terkait tindak pidana.
"Bayangkan majelis hakim, kami Kabaggakkum yang biasa memeriksa polisi nakal, kami diperiksa. Bayangkan majelis hakim bagaimana keluarga kami," imbuhnya.
Ferdy Sambo Blak-blakan Soal 'Perempuan' Lain
Terdakwa Ferdy Sambo blak-blakan mengungkan siapa sosok perempuan yang dilihat Bharada E alias Richard Eliezer di rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Menurut dia, penglihatan Bharada E salah soal perempuan tersebut, yang mana tidak pernah terjadi.
Ferdy Sambo menjelaskan pihaknya akan menanyakan hal tersebut langsung kepada Bharada E di persidangan.
Menurutnya, tidak perlu ada isu di luar persidangan sebagaimana diduga dilakukan Bharada E.
"Demikian juga kita awasi persidangan ini sehingga bisa berjalan adil dan objektif. Jadi, tidak ada isu di luar yang berkembang," jelasnya.
Selain itu, dia memastikan akan bertanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi terhadap anak buahnya.
"Kalau dia yang menembak Yosua jangan libatkan istri saya, jangan libatkan Ricky, Kuat. Saya siap bertanggung jawab atas semua yang saya lakukan," tegasnya.
Bharada E Singgung Sesosok Cewek di Bangka
Terdakwa Ferdy Sambo buka suara terkait ucapan Richard Eliezer alias Bharada E soal sosok cewek yang dilihat di rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Menurut dia, Bharada E terkesan mengarang cerita karena tidak ada bukti soal cewek yang dilihatnya tersebut.
Sambo menjelaskan motif pembunuhan terhadap Brigadir J alias Yosua Hutabarat jelas soal pelecehan seksual.
Menurutnya, tidak ada hal lain, apalagi terkait perselingkuhan sebagaimana yang menjadi kesaksian Bharada E,
"Jelasnya istri saya, kan, diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain, apalagi perselingkuhan," jelasnya.
Dia menegaskan pengakuan Bharada E soal cewek tersebut tidak benar dan perlu dipertanggungjawabkan.
Menurut dia, pihaknya bakal mempertanyakan hal tersebut kepada Bharada E di persidangan.
"Tidak ada itu. Nanti kita tanyakan kepada dia. Kita akan tanyakan di persidangan. Siapa yang nyuruh dia ngarang seperti itu," imbuhnya.
Hendra Kurniawan Blak-blakan soal Jet Pribadi
Mantan Karopaminal Divpropam Polri Hendra Kurniawan menjadi saksi bagi terdakwa Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Pertemuan tersebut dinanti-nanti keduanya, karena menjadi kali pertama bertemu di persidangan.
Di depan Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan mengaku menyewa jet pribadi atas dasar inisiatifnya sendiri.
Menurutnya, ada beberapa anggota dan persiapan penerbangan ke Jambi, guna menemui keluarga Brigadir J pada 11 Juli 2022.
"Tiket juga tidak ada. Adanya pada pagi dan siang, sementara sore penuh," kata Hendra Kurniawan di PN Jaksel, Selasa (6/12/2022).
Hendra menjelaskan awalnya ingin menggunakan pesawat komersil untuk keberangkatan ke Jambi, tetapi tidak menemukan tiketnya.
Oleh karena itu, dia mengaku berinisiatif untuk menyewa jet pribadi, yang mana telah mendapat izin Ferdy Sambo.
"Saya lapor hari Senin. Sebelumnya, saya bilang, 'ini tiket enggak ada bang. Coba saya cari private jet. Terus Pak FS bilang, 'ya, sudah coba saja',"jelasnya. (lpk/ree/muu)
Load more