Jakarta - Akhirnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat bicara terkait debu batu bara yang mencemarkan lingkungan Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Heru Budi saat ditemui di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (25/11/2022).
Heru Budi tegaskan bahwa kasus debu batu bara ini adalah dampak lingkungan yang harus segera diselesaikan. Untuk itu dia menitahkan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim untuk dapat memfasilitasi.
“Itu saya sudah minta Pak Wali Kota kemarin tiga hari yang lalu untuk bisa memfasilitasi. Ya, memang itu dampak lingkungan yang harus diatasi,” kata Heru Budi.
Ada pun langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara adalah memberi catatan khusus terhadap PT KCN.
“Ya, harus diperbaiki. Harus ada catatan khusus dari lingkungan hidup ke perusahaan yang bersangkutan,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kembali kawasan Marunda, Jakarta Utara, diterpa pencemaran debu batu bara. Menurut Ketua Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Didi Suwandi temuan debu batu bara kali ini sedikit berbeda.
Debu batu bara yang ditemukan oleh tim FMRM dan berdasarkan laporan dari warga yang terkait, debu tersebut sedikit licin. Hal ini diduga debu tersebut tidak hanya berasal dari tumpukan biasa, melainkan dari cerobong.
“Di lapangan memang hari ini ditemukan debu batu bara yang agak berbeda, sedikit licin, yang kemungkinan ditenggarai bisa jadi bukan hanya dari penumpukan saja, bisa dari yang lain seperti cerobong di wilayah kawasan Berikat Nusantara,” kata Didi melansir dari keterangan resmi yang diterima, pada Senin (21/11/2022).
Maka dari itu, atas apa yang telah menimpang warga rusunawa Marunda, Didi mewakili pihaknya mengaku kecewa dengan kinerja Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara lantaran lambat mengambil tindakan pencegahan. (agr/muu)
Load more