Anies Diteriaki Tidak Becus Mengurus Jakarta oleh Peserta Aksi di Balai Kota DKI Jakarta
- Muhammad Bagas/tvOne
Lebih lanjut KOPAJA temukan ada 9 permasalahan yang melanda di masa kepemimpinan Anies dan Riza.
Adapun 9 masalah tersebut antara lain; buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi Baku Mutu Udara Ambien Nasional (BMUAN), sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air.
Kemudian penanganan banjir Jakarta belum mengakar pada beberapa penyebab banjir, ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum, lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta.
“Lalu hunian yang layak masih menjadi masalah krusial, penggusuran paksa masih menghantui warga Jakarta, belum maksimalnya penanganan Covid-19 serta dampak sosialnya, dan ketidakseriusan dalam melindungi penyandang disabilitas,” ungkapnya.
KOPAJA menilai 9 permasalahan tersebut memberikan dampak besar bagi kelayakan hidup warga di DKI Jakarta. Jeanny pun menegaskan 9 pokok permasalahan ini masih segelintir masalah yang dihadapi dari carutmarutnya permasalahan DKI Jakarta.
Anies Mulai Beres-Beres di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikmati makan siang terakhir di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Anies Baswedan yang sebentar lagi akan purna tugas bercerita sudah menyicil barangnya untuk diungsikan dari ruangannya.
Di salah satu ruang kerjanya, Anies beberkan lemari bukunya telah diangkut sejak satu pekan yang lalu.
“Udah sejak seminggu yang lalu. Dua hari lalu lemari saya dibongkar. Ini dulunya ada lemari buku tempat buku saya,” kata Anies sembari menunujuk sudut ruangan yang dia manfaatkan sebagai rak bukunya, Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut, politikus independen ini sebut dulu saat dia menempuh pendidikan di Amerika Serikat, Anies memiliki banyak buku tentang Public Policy.
Kendati demikian saat dia menjadi Rektor di Universitas Paramadina, buku-buku tersebut dialokasikan di perpustakaan Paramadina hingga akhirnya dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta buku tersebut dia bawa kembali.
“Dulu ketika saya kuliah di Amrik, banyak bidang Public Policy. Buku itu saya simpan di perpus Paramadina. Saya taruh di sana sehingga siapa saja bisa baca. Ketika saya bertugas di DKI, buku-buku itu saya bawa lagi, saya taruh di sini karena saya butuh untuk membaca,” ujarnya.
Load more