Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan sekolah pertama di Indonesia yang mengusung konsep green building, net zero emission.
Diketahui, bangunan dengan emisi rendah adalah bangunan yang hemat beroperasi dan sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan.
Sehingga, emisi karbon yang dihasilkan sangat minim.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai bahwa kontribusi terbanyak menyumbang emisi karbon itu adalah bangunan, tidak hanya kendaraan bermotor.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Anies, bangunan itu menyedot energi sebesar 36 persen kontribusi kepada emisi karbon global 39 persen.
"Bila kita tidak mengoreksi bangunan-bangunan terutama di perkotaan maka kualitas udara di tempat ini akan selalu menghadapi masalah. Karena itu mengapa kita harus menuju pasar green building dan kita mulai dari sekolah," tuturnya.
Menjelang berakhirnya masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia tetap optimistis pada 2030 Jakarta dapat menurunkan 30 persen green house emisi karbon.
Kendati demikian, semasa dia menjabat, Anies berhasil menurunkan emisi karbon di angka 24 persen dalam tahun 2022 ini.
"Di tahun 2050 Jakarta komit untuk bisa memiliki kondisi net zero emission dan menuju ke sana kita harus mulai dari sekarang," terangnya.
Sebagai informasi, ada empat sekolah yang secara serentak diresmikan oleh Anies usai menjalani revitalisasi menjadi sekolah berkonsep green building, net zero emission.
Empat sekolah tersebut adalah SDN Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SDN Grogol Selatan 09, Jakarta Selatan; SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat. (agr/nsi)
Load more