Bukan Sekadar Tren Urban Farming: Akuaponik & Apotek Hidup Jadi Senjata Kemandirian Keluarga
- Istockphoto
tvOnenews.com - Membangun kemandirian pangan, kesehatan, dan ekonomi keluarga kini menjadi kebutuhan mendesak, terutama bagi masyarakat perkotaan yang menghadapi keterbatasan lahan, tekanan biaya hidup, hingga dampak perubahan iklim.
Ketergantungan penuh pada pasokan pasar membuat keluarga rentan ketika harga pangan melonjak atau distribusi terganggu. Karena itu, berbagai inisiatif berbasis rumah tangga mulai dilirik sebagai solusi jangka panjang.
Salah satu pendekatan yang makin populer adalah menggabungkan akuaponik dan apotek hidup. Di media sosial, banyak konten kreator membagikan praktik urban farming sederhana, mulai dari menanam sayuran di teras rumah, memelihara ikan dalam ember, hingga memanfaatkan botol bekas sebagai pot.
Negara-negara maju seperti Jepang, Belanda, dan Singapura juga mengembangkan konsep pertanian kota berbasis teknologi untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah urban padat.
Prinsip yang sama kini diterapkan secara nyata di Indonesia. Melalui kolaborasi antara kampus dan masyarakat, akuaponik dan tanaman obat keluarga terbukti mampu menjadi jalan keluar praktis sekaligus edukatif.
Melansir dari berbagai sumber, contohnya terlihat di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, yang meski rawan banjir, justru berhasil menyulap keterbatasan menjadi peluang produktif.
Akuaponik, Jawaban atas Tantangan Lahan dan Banjir
Tinggal di kawasan rawan genangan tidak menghentikan warga Jati Padang, khususnya komunitas pemulung, untuk berdaya. Bersama tim pengabdian Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI), mereka mengikuti Edukasi Tanaman Obat dan Pendampingan Budidaya Secara Akuaponik.
Sistem Hemat Air, Ramah Lingkungan, dan Lebih Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Akuaponik mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam satu siklus tertutup, tanpa bergantung pada tanah. Sistem ini dinilai ideal untuk wilayah rawan banjir karena bisa ditempatkan di atas permukaan tanah dan mudah dipindahkan.
“Wilayah ini rawan banjir, sehingga sistem pertanian yang fleksibel dan tidak bergantung pada tanah sangat dibutuhkan. Akuaponik menjadi solusi karena bisa ditempatkan di atas permukaan tanah, mudah dipindahkan, dan tetap produktif,” jelas apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D.
Keunggulan lain akuaponik adalah efisiensi air hingga 90 persen dan minim bahan kimia. Limbah ikan diolah bakteri menjadi nutrisi alami tanaman, sehingga hasil panen lebih sehat dan berkelanjutan.
Load more