7 Cara Menikmati Libur Akhir Tahun Tanpa Ribet, Tapi Tetap Berkesan, Nomor 6 Paksu dan Bunda Sering Gelap Mata
- Istockphoto
tvOnenews.com - Menjelang penghujung tahun, banyak keluarga mulai mencari cara terbaik untuk merayakan momen libur Natal dan Tahun Baru tanpa harus kelelahan secara fisik maupun finansial.
Salah satu tips yang kerap disarankan adalah merencanakan aktivitas sejak jauh hari, mulai dari menentukan anggaran, memilih kegiatan ramah keluarga, hingga mengatur waktu agar tidak terjebak keramaian ekstrem.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam beberapa rilisnya juga menekankan pentingnya konsep quality time dibanding sekadar perjalanan jauh yang melelahkan.
Namun momen liburan akhir tahun juga kerap bikin pusing jika tidak direncanakan dengan matang. Mulai dari kemacetan, tempat wisata penuh, hingga pengeluaran yang membengkak.
Agar liburan akhir tahun tetap terasa spesial, banyak pakar gaya hidup menyarankan mengombinasikan hiburan, edukasi, dan pengalaman baru dalam satu waktu.
Misalnya, menghadiri pameran tematik, menikmati pertunjukan musik musiman, hingga berburu hadiah sambil mengikuti program apresiasi pelanggan, dan pengalaman bermakna dibanding sekadar belanja impulsif.
Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 tips praktis yang bisa diterapkan paksu dan bunda yang ingin merayakan liburan akhir tahun bersama keluarga:
1. Prioritaskan Pengalaman, Bukan Sekadar Tujuan
Banyak studi menunjukkan bahwa pengalaman bersama keluarga lebih berkesan dibanding destinasi itu sendiri.
American Psychological Association (APA) menyebut aktivitas sederhana seperti menonton pertunjukan, mengikuti acara tematik, atau sekadar berjalan santai bersama dapat meningkatkan kedekatan emosional. Artinya, liburan tak selalu harus ke luar kota atau luar negeri.
2. Pilih Aktivitas yang Ramah Semua Usia
Tips penting lainnya adalah memastikan kegiatan bisa dinikmati anak-anak, orang tua, hingga lansia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam panduan liburan keluarga menyarankan aktivitas inklusif agar semua anggota keluarga merasa dilibatkan, bukan justru kelelahan mengikuti agenda yang terlalu padat.
3. Manfaatkan Acara Musiman yang Sudah Dikurasi
Menjelang akhir tahun, banyak acara tematik digelar dengan konsep Natal dan Tahun Baru. Menghadiri pameran, pertunjukan musik, atau parade tematik bisa menjadi alternatif liburan tanpa perlu menyusun agenda dari nol.
Menurut laporan Holiday Trends Deloitte, konsumen kini cenderung memilih pengalaman siap pakai yang praktis dan hemat waktu.
4. Sisipkan Unsur Edukatif untuk Anak
Liburan juga bisa menjadi sarana belajar ringan bagi anak. Kegiatan seperti pertunjukan seni, kompetisi kreatif, atau storytelling membantu anak mengembangkan kepercayaan diri dan imajinasi. UNESCO bahkan menilai pengalaman seni dan budaya sejak dini berperan penting dalam perkembangan sosial anak.
5. Ciptakan Momen Interaksi, Bukan Hanya Konsumsi
Akhir tahun sering identik dengan belanja, namun momen interaksi justru lebih membekas. Aktivitas seperti bertemu karakter favorit, menonton pertunjukan langsung, atau mengikuti acara komunitas memberi ruang interaksi yang jarang ditemui di hari biasa. Momen-momen inilah yang biasanya paling diingat anak saat dewasa.
6. Atur Anggaran dengan Memanfaatkan Program Apresiasi
Jika memang berbelanja, sebaiknya manfaatkan program apresiasi pelanggan seperti penukaran poin atau hadiah langsung. Pendekatan ini dinilai lebih bijak dibanding belanja impulsif dan terkesan boros.
Riset McKinsey menyebut konsumen modern lebih menghargai nilai tambah dan transparansi ketimbang diskon besar yang tidak terencana.
7. Pilih Lokasi yang Menawarkan Banyak Opsi Sekaligus
Menghabiskan waktu di satu lokasi yang menyediakan hiburan, aktivitas keluarga, dan kebutuhan praktis bisa menghemat tenaga dan waktu.
Salah satu contoh konsep seperti ini terlihat dalam rangkaian acara “Dreamy Blue Wonderland” yang digelar di Aeon Mall Sentul City, di mana pengunjung dapat menikmati suasana akhir tahun melalui pameran, pertunjukan, hingga aktivitas keluarga tanpa harus berpindah-pindah tempat.
Tak hanya berfokus pada pameran, rangkaian akhir tahun ini juga diperkaya dengan aktivitas hiburan yang menonjolkan interaksi langsung. Parade bertema Natal dengan karakter ikonik, pertunjukan musik, paduan suara, hingga dongeng magis dirancang untuk menciptakan atmosfer hangat khas akhir tahun.
Kolaborasi dengan tenant, komunitas, dan institusi pendidikan turut memperluas variasi acara. Mulai dari kompetisi fashion anak, pertunjukan balet, hingga lomba edukatif seperti spelling bee, seluruhnya memberi ruang bagi anak-anak dan remaja untuk tampil percaya diri sekaligus berekspresi.
Salah satu daya tarik yang mencuri perhatian adalah sesi temu langsung dengan Smurf, karakter animasi populer, yang kerap menjadi momen favorit keluarga untuk mengabadikan kenangan.
Merayakan akhir tahun tidak selalu harus identik dengan perjalanan jauh atau pengeluaran besar. Dengan perencanaan yang tepat, memilih aktivitas ramah keluarga, serta memanfaatkan ruang publik yang menawarkan pengalaman lengkap, momen Natal dan Tahun Baru bisa menjadi waktu refleksi sekaligus kebersamaan yang hangat.
Liburan pun tak sekadar berlalu, tetapi meninggalkan cerita yang layak dikenang hingga tahun-tahun berikutnya.Dengan fokus pada pengalaman, memilih aktivitas inklusif, serta memanfaatkan acara musiman yang relevan, libur akhir tahun bisa tetap hangat dan bermakna. (udn)
Load more