Revolusi Robot Medis: Operasi Lutut Presisi Tinggi, Indonesia Mulai Sejajar Negara Maju di Bidang Kesehatan Global
- Istockphoto
tvOnenews.com - Perkembangan teknologi robot advance dalam dunia kesehatan terus melaju pesat, terutama di negara-negara maju.
Di Amerika Serikat, misalnya, sistem bedah robotik telah lama digunakan untuk prosedur ortopedi, urologi, hingga bedah jantung.
Laporan U.S. Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa pemanfaatan robot bedah membantu meningkatkan akurasi tindakan, meminimalkan trauma jaringan, serta mempercepat masa pemulihan pasien. Inovasi ini menjadikan layanan kesehatan lebih aman dan berbasis presisi.
Di Eropa, National Health Service (NHS) Inggris juga aktif mengadopsi teknologi robotik untuk operasi penggantian sendi. Melalui berbagai publikasi resminya, NHS menegaskan bahwa penggunaan robot dalam operasi lutut mampu membantu dokter menempatkan implan secara lebih akurat sesuai anatomi pasien.
Hasilnya, risiko komplikasi dapat ditekan dan daya tahan implan menjadi lebih optimal dalam jangka panjang.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) turut menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi kesehatan berbasis robot dan kecerdasan buatan sebagai bagian dari transformasi sistem layanan kesehatan global.
WHO menilai teknologi ini berpotensi meningkatkan keselamatan pasien sekaligus memperluas akses terhadap layanan medis berkualitas tinggi. Tren global inilah yang kini mulai diadopsi secara lebih serius di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Sejalan dengan tren global tersebut, Indonesia mencatatkan tonggak penting dalam pengembangan layanan ortopedi berbasis teknologi mutakhir. Gatam Institute, sebuah institusi kesehatan nasional berhasil menuntaskan 100 tindakan Total Knee Replacement (TKR) dengan bantuan teknologi robotik Velys dalam kurun waktu 1,5 tahun.
Pencapaian ini dibarengi hasil klinis yang menonjol, yakni 0 persen infeksi dan 0 persen mortalitas, sebuah indikator kuat penerapan standar keselamatan pasien yang ketat. Keberhasilan ini menempatkan layanan ortopedi nasional sejajar dengan pusat-pusat rujukan internasional, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap operasi lutut berbasis robot.
Tidak hanya menjadi capaian angka, hasil tersebut mencerminkan kematangan sistem layanan, kesiapan sumber daya manusia, serta konsistensi penerapan protokol klinis berstandar global.
Melansir dari ANTARA, pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan layanan ortopedi modern. “Pencapaian 100 kasus ini bukanlah akhir, melainkan fondasi untuk layanan ortopedi yang semakin unggul dan berkelas dunia,” ujar CEO Eka Hospital Group, drg. Rina Setiawati.
Load more