Koper Bekas Disulap Jadi Panel Akustik Ruang Kelas, Solusi Cerdas Redam Polusi Suara Untuk Dunia Pendidikan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Polusi suara tidak hanya mengganggu kenyamanan lingkungan, tetapi memiliki dampak langsung pada proses belajar siswa di sekolah.
Menurut riset dari World Health Organization (WHO), tingkat kebisingan yang melebihi batas rekomendasi sekitar 50 dB dapat menurunkan konsentrasi siswa dan mengganggu kualitas komunikasi antara guru dan murid, sehingga berdampak negatif pada pemahaman pelajaran dan hasil akademik secara keseluruhan.
Standar WHO juga menunjukkan bahwa ruang kelas ideal memiliki tingkat kebisingan yang jauh lebih rendah dari suara luar yang sering terjadi di lingkungan sekolah urban.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa paparan suara yang berlebihan di dalam kelas sering kali berada di atas rekomendasi yang sehat, sehingga memicu kesulitan mendengar, gangguan konsentrasi, bahkan stres yang berpotensi menghambat proses belajar siswa dan efektivitas mengajar guru.
Studi meta-analisis memperkuat temuan bahwa kebisingan memiliki dampak negatif signifikan terhadap performa belajar anak, terutama di kelompok usia lebih muda.
Teknologi Repurposing: Koper Bekas Jadi Scholar Panel
Salah satu pendekatan inovatif untuk menangani polusi suara di lingkungan sekolah adalah dengan memanfaatkan ulang material bekas menjadi solusi fungsional. Inisiatif yang terbaru adalah pengolahan koper preloved menjadi Scholar Panel, yaitu panel akustik yang dirancang untuk mereduksi kebisingan di ruang kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
Melansir dari berbagai sumber, program Luggage Trade-In 2025 berhasil mengumpulkan sebanyak 1.792 koper bekas dari 36 toko di berbagai kota. Proses ini melibatkan penyortiran dan pemilahan material koper yang layak dipakai kembali sebagai bagian dari panel peredam suara.
Dengan cara ini, material yang biasanya menjadi limbah justru berubah menjadi solusi berbasis teknologi dan edukasi. Program yang dijalankan ini bukan sekadar wacana, tetapi sebuah langkah nyata dalam praktik keberlanjutan.
Inisiatif Trade-In yang dijalankan merupakan wujud komitmen terhadap keberlanjutan. Setiap koper bekas dipastikan dimanfaatkan kembali untuk tujuan bermakna. Melalui Scholar Panel, material hasil repurposing diubah menjadi panel peredam suara yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih tenang, fokus, dan nyaman bagi anak-anak.
Menjawab Kebisingan di Sekolah Dekat Rel Kereta
SDN Cipeujeh Wetan 03 di Cirebon dipilih sebagai lokasi instalasi Scholar Panel karena posisinya yang berada persis di sisi jalur kereta api. Akibatnya, ruang kelas terkena paparan suara hingga 92 dB, yang setara dengan kebisingan lalu lintas padat atau suara kereta melintas, jauh di atas tingkat yang direkomendasikan untuk lingkungan belajar sehat.
Kondisi ini jelas mengganggu konsentrasi, dan berpotensi menurunkan kemampuan kognitif siswa dalam menyerap pelajaran.
Kerja sama dengan SONE Engineering menghasilkan pemasangan Scholar Panel yang terbukti efektif menurunkan tingkat kebisingan hingga 50 dB, yakni sesuai standar yang disarankan oleh WHO untuk lingkungan belajar yang sehat.
Hasil ini menciptakan suasana kelas yang lebih tenang serta mendukung kegiatan belajar-mengajar secara optimal. Menyoroti pentingnya kontrol suara dalam desain arsitektural ruangan, fokus utama adalah menciptakan ruang yang lebih tenang, produktif, dan nyaman bagi siswa.
Fokusnya adalah mengontrol kebisingan dan akustik arsitektur agar menghadirkan dampak nyata bagi komunitas. Tujuannya menciptakan ruang kelas yang lebih tenang, produktif, dan mendukung kenyamanan belajar para siswa.
Inisiatif ini tidak hanya berhenti pada pemasangan panel akustik. Kolaborasi dengan FFFAAARRR Architecture Company juga mencakup renovasi menyeluruh di tiga ruangan yang paling terpengaruh kebisingan.
Udara ruang kelas diperbaiki dengan pengecatan ulang, pemasangan jendela cermin (mirror windows) yang menjaga masuknya cahaya alami tanpa mengorbankan fungsi akustik, serta desain panel yang terinspirasi dari Candi Bentar yang melambangkan Gunung Mahameru.
Pendekatan ini menghadirkan nilai estetika dan budaya lokal sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan belajar. Kualitas ruang belajar sangat dipengaruhi oleh faktor suara. Melalui desain, mereka berupaya berkontribusi dalam menciptakan ruang belajar yang lebih baik bagi siswa.
- Tangkapan layar instagram
Dampak Berkelanjutan untuk Lingkungan dan Pendidikan
Program Trade-In, yang mengubah koper bekas menjadi panel peredam suara, bukan sekadar pertukaran barang lama dengan baru. Program ini menjamin setiap material lama diolah untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekolah.
Setiap indiividu yang ikut serta dalam program ini turut menjadi bagian dari perubahan berkelanjutan yang membantu anak-anak Indonesia memperoleh ruang belajar yang lebih baik.
Inisiatif ini membuktikan bahwa solusi terhadap polusi suara tidak hanya memerlukan teknologi tinggi, tetapi juga kreativitas, tanggung jawab lingkungan, dan kolaborasi lintas disiplin untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tengah tantangan urbanisasi modern. (udn)
Load more