Jadi Jembatan Talenta Seni Indonesia ke Dunia, Festival Teater BUDAmFEST 2025 Resmi Digelar di Jakarta
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Festival teater BUDAmFEST 2025 resmi digelar sebagai bagian dari Kebangkitan Nasional di Jakarta. Pada tahun pertamanya, gelaran ini menegaskan diri bukan sekadar perayaan pertunjukan, tetapi laboratorium ide yang merayakan proses penciptaan teater.
Festival ini mempertemukan talenta seni pertunjukan dari berbagai wilayah Indonesia hingga mancanegara melalui karya teater, dialog publik, forum direktur festival, hingga peluncuran publikasi baru.
Berbeda dari festival teater pada umumnya yang menitikberatkan hasil akhir pentas, BUDAmFEST membuka ruang eksplorasi gagasan dan pendalaman metode penciptaan.
BUDAmFEST menjadi bagian dari MTN Lab Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, program pembinaan yang mendorong seniman menciptakan karya dan tampil dalam panggung nasional maupun internasional.
Direktur Bina SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Irini Dewi Wanti menjelaskan, melalui program MTN, pemerintah ingin memfasilitasi berkembangnya talenta seni di Tanah Air.
“Kami berharap para seniman daerah dapat berkembang lebih optimal, memiliki akses yang lebih besar ke berbagai platform serta memperkaya dinamika seni pertunjukan nasional,” ujar Irini.
Melalui pendampingan artistik dan penguatan kapasitas, program ini juga diharap menjadi jembatan bagi talenta nasional ke jejaring pertunjukan yang lebih luas.
Dua Dekade LTC, Ruang cipta lintas generasi
Direktur BUDAmFEST 2025, Wulan Pusposari menegaskan festival ini lahir dari upaya menjaga proses penciptaan lintas generasi.
“BUDAmFEST adalah ruang belajar bersama yang menolak selesai. Di sini seniman menguji ide dan memperluas jejaring,” ucapnya.
Festival ini tumbuh dari praktik kreatif DAPUR LTC, ekosistem penciptaan yang dibangun Lab Teater Ciputat (LTC) sejak 2005 melalui kelas pencarian bentuk seperti Bongkar Muat, Napak Tilas hingga Silang Teks.
Pendekatan-pendekatan tersebut menjadi kerangka seniman dalam menafsir, meriset dan menyusun proses kreatif secara intensif.
Tahun ini, semangat kolaboratif semakin kuat melalui program Jejaring Produser Pertunjukan Indonesia (JPPI).
Hal ini mendorong BUDAmFEST memperluas peluang distribusi karya dan membuka ruang diskusi mengenai strategi produksi pertunjukan.
BUDAmFEST 2025 akan menampilkan karya-karya dari tiga kelas penciptaan, mulai dari Silang Teks dengan pembuka kolaborasi Indonesia–Korea berjudul Dreams, hingga Bongkar Muat yang menampilkan adaptasi King Lear melalui karya Liar Lear, serta Malam Tanpa Akhir dan Distrik Terakhir hasil adaptasi berbagai karya teater kanon dunia.
Selain itu, kelas Napak Tilas menampilkan karya Malin Kundang Lirih dan Egol Ngger, yang menggabungkan unsur tradisi Nusantara dengan pendekatan estetika panggung modern.
Tidak berhenti di situ, keterlibatan seniman dari berbagai daerah juga menguat melalui kolaborasi bersama festival dan komunitas kesenian seperti Lanjong Art Festival dan Ngaos Art.
Peluncuran Publikasi dan Forum Festival
Memperingati dua dekade perjalanan LTC, BUDAmFEST turut meluncurkan buku 'Yang Berlalu: Kumpulan Naskah Pertunjukan dan Catatan Proses LTC 2005–2019' sebagai dokumentasi perjalanan ekosistem teater LTC di Indonesia.
Sejumlah diskusi publik seperti Dialog Pertunjukan dan Forum Direktur Festival juga digelar, menghadirkan pengelola festival dari berbagai daerah untuk membahas pengembangan ekosistem seni pertunjukan nasional.
Delapan Karya Teater dan Ruang Pertemuan Talenta Baru
Selama empat hari penyelenggaraan, BUDAmFEST 2025 menampilkan delapan karya teater dan pertunjukan lintas genre dalam format yang lebih intim.
Festival ini diharapkan menjadi simpul bertemunya para pelaku seni, melahirkan gagasan baru, dan memperkuat keberlanjutan seni teater Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan kreatif.
Load more