Menghadapi Tantangan Digital: Bagaimana Teknologi Baru Mendorong Ketangguhan Manufaktur Indonesia? Era Smart Manufacturing
- Istockphoto
tvOnenews.com - Transformasi digital kini menjadi fondasi utama bagi industri manufaktur global. Berbagai negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat terus mempercepat digitalisasi sektor industri melalui pemanfaatan otomasi, kecerdasan buatan (AI), hingga teknologi berbasis data.
Mengacu pada laporan World Economic Forum, pabrik-pabrik berteknologi tinggi yang mengadopsi sistem industri 4.0 mampu meningkatkan efisiensi hingga 30% dan menekan downtime hampir 50%.
Tren ini semakin menegaskan bahwa inovasi digital bukan lagi sekadar keunggulan kompetitif, melainkan kebutuhan mendasar untuk menjaga ketangguhan industri dalam jangka panjang.
Indonesia pun berada pada jalur percepatan yang sama. Kementerian Perindustrian melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 menekankan pentingnya adopsi teknologi seperti automation, AI, cybersecurity, dan smart manufacturing untuk mendorong kualitas produksi nasional.
Upaya ini menjadi krusial karena industri manufaktur masih menjadi penopang produk domestik bruto sekaligus motor utama ekspor nonmigas. Kehadiran platform edukasi, pameran industri, hingga kolaborasi lintas negara menjadi faktor penting dalam memperluas akses pelaku industri terhadap teknologi baru.
Melansir dari berbagai sumber, dalam konteks global yang terus berubah, ekosistem manufaktur dituntut untuk adaptif. Negara-negara seperti Cina dan Singapura mempercepat pengembangan teknologi additive manufacturing, robotika, serta smart logistics demi meningkatkan resiliensi rantai pasok.
Tren tersebut juga mendorong Indonesia untuk memperkuat inovasi, meningkatkan kemitraan, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten menghadapi era pabrik cerdas.
Di sinilah ajang teknologi industri memainkan peran strategis sebagai jembatan antara pelaku manufaktur dan inovasi global yang terus berkembang.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan ketangguhannya melalui inovasi, kemampuan beradaptasi, serta kolaborasi lintas sektor. Partisipasi industri nasional kembali menguat dengan hadirnya 36 partisipan baru dari perusahaan manufaktur dalam negeri,” ujar Meysia Stephannie, Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia.
Peningkatan ini menjadi sinyal positif bahwa pelaku industri semakin siap bersaing di pasar global. Selaras dengan perkembangan teknologi, Ajang ini menggarisbawahi percepatan transformasi digital melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), cybersecurity, dan teknologi cerdas lainnya.
Load more