Kreasi Menu Unik Para Junior Chef: Adu Teknik, Rasa, dan Inovasi di Ajang Kompetisi Kuliner Pelajar Tingkat Nasional
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dunia kuliner Indonesia terus berkembang pesat, tidak hanya lewat hadirnya restoran modern dan tren makanan baru, tetapi juga melalui generasi muda yang semakin berani berkarya di dapur profesional.
Industri tata boga kini menjadi salah satu bidang kreatif yang paling kompetitif, menarik minat para pelajar untuk mengeksplorasi teknik, bahan, dan inovasi rasa. Para koki muda tidak lagi sekadar mengikuti resep, tetapi juga menciptakan identitas kuliner mereka sendiri melalui rangkaian eksperimen yang menggabungkan budaya lokal dengan teknik global.
Seiring meningkatnya minat karier di bidang kuliner, berbagai kompetisi memasak kini menjadi wadah penting untuk mengasah kemampuan teknis sekaligus membangun mental profesional sejak dini. Ajang-ajang ini bukan hanya sarana unjuk kreativitas, tetapi juga jalur awal menuju dapur-dapur besar, hotel internasional, hingga industri F&B modern.
Tren ini memperlihatkan bagaimana profesi koki telah berkembang dari pekerjaan di balik layar menjadi karier bergengsi yang menuntut kecerdasan rasa, ketepatan teknik, dan kemampuan berpikir strategis.
Di tengah pesatnya perkembangan tersebut, Indonesia menyaksikan munculnya bakat-bakat muda yang siap bersaing di panggung kuliner nasional. Salah satu titik penting dalam perjalanan ini adalah hadirnya kompetisi memasak yang benar-benar dirancang untuk membentuk koki profesional masa depan.
Melasir dari ANTARA, program seperti “Koki Muda Koepoe Koepoe 2025” menjadi bukti bahwa dunia tata boga Indonesia semakin serius dalam mencetak talenta baru yang mampu bersaing, berinovasi, dan menghidupkan kembali keindahan kuliner Nusantara.
Koki Muda Koepoe Koepoe 2025: Ajang Bergengsi Bagi Calon Koki Profesional
Setelah melewati rangkaian pertandingan panjang dari babak Roadshow hingga kompetisi di tiga kota besar, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, kompetisi memasak terbesar tingkat SMK di Indonesia akhirnya mencapai puncaknya.
Dari 675 tim yang mewakili 45 sekolah tata boga, hanya 9 tim terbaik yang berhasil melaju ke Grand Final dan siap memperjuangkan gelar bergengsi sebagai jagoan kuliner Indonesia. Melalui ajang ini, Koepoe Koepoe menunjukkan komitmennya untuk merawat warisan kuliner Nusantara serta memberikan ruang nyata bagi generasi pelajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
“Kami percaya bahwa kuliner Indonesia akan terus berkembang jika talenta muda diberikan panggung untuk berkarya. Dan hari ini, melalui Grand Final Koki Muda Koepoe Koepoe, panggung itu benar-benar ada di depan mereka,” tutur COO PT Anggana Catur Prima, Bapak Linus Ligo.
Dukungan tersebut juga ditegaskan oleh Bapak Andry, Marketing Manager Koepoe Koepoe, yang menilai kompetisi ini sebagai awal dari perjalanan profesional peserta: “Tren kuliner berubah cepat, dan generasi muda adalah kuncinya. Kami tidak ingin sekadar menjadi bumbu di dapur, tetapi menjadi bagian dari perjalanan karier para calon chef.”
Pada babak final, para peserta ditantang menciptakan hidangan lengkap, mulai dari appetizer, main course berbahan daging ikan perairan Indonesia, hingga dessert. Penjurian menilai empat aspek utama: rasa, teknik, kreativitas, serta estetika plating.
Jajaran juri profesional yang menilai Grand Final terdiri dari:
Chef Ronald N. Tokilov, Official Judges. Chef Rafael Triloko Basanto, President of Association of Culinary Professional Indonesia. Chef Vindex Tengker, Vice President ACP Indonesia & Celebrity Chef. Chef Ilham, Judges Grand Final.
Chef Rafael menekankan pentingnya identitas seorang koki dalam sebuah hidangan: “Kami ingin melihat identitas seorang chef tercermin dalam setiap elemen hidangan… mulai dari teknik yang kuat, rasa yang matang, hingga kemampuan finalis menceritakan kisah kuliner Nusantara.”
Chef Vindex menambahkan bahwa final ini bukan hanya ujian kemampuan memasak, tetapi juga kemampuan bertahan dalam tekanan: “Grand Final bukan hanya ajang memperebutkan gelar juara, tetapi ujian mental dan konsistensi.”
- Antara
Sementara itu, Chef Ronald menyoroti kemampuan peserta dalam memanfaatkan rempah secara tepat: “Kemampuan mengolah bumbu dengan benar akan sangat menentukan hasil akhir hidangan para finalis.”
Melalui Grand Final 2025 ini, Koepoe Koepoe menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang belajar bagi talenta muda yang ingin berkarier di dunia kuliner. Pemenang kompetisi berhak mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah dan beasiswa pendidikan, sekaligus kesempatan memperluas perjalanan profesional mereka.
Pemenang Grand Final Koki Muda Koepoe Koepoe 2025
Juara 1:
- Sinta Mira Yusrina, SMKN 9 Bandung
- Encender Rico felicidad S, SMKN 9 Bandung
Juara 2 :
- Raffi Rizki Santoso, SMK Pariwisata Telkom Bandung
- Azra Nadhira, SMK Pariwisata Telkom Bandung
Juara 3 :
- Afifah Jelang Ramadhani, SMKN 3 Purworejo
- Vania Aisha Rahman - SMKN 3 Purworejo
Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi sebuah gerakan nasional untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap cita rasa Indonesia dan menyiapkan generasi baru koki profesional yang akan membawa kuliner Nusantara ke panggung internasional. (udn)
Load more