Kepimpinan DPLN PPP Malayasia Tuai Kritik dari Anggota dan Kader
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Desakan untuk mengevaluasi kepemimpinan Ketua DPLN PPP Malaysia, Zainul Arifin semakin menguat di kalangan kader dan pengurus partai yang berada di negeri jiran itu.
Pasalnya, sejumlah pihak menilai gaya kepemimpinan Zainul terlalu tertutup dan tidak mengakomodasi aspirasi para kader di lapangan.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Malaysia, Dato Mail Saleh menuturkan bahwa pola komunikasi dan manajemen organisasi di bawah kepemimpinan Zainul dinilai tidak berjalan sehat.
Menurutnya banyak kader merasa partisipasi mereka diabaikan dan peran mereka dibatasi hanya sebagai pelengkap kegiatan seremonial.
“Kepemimpinan partai semestinya terbuka dan membangun kolaborasi. Tapi yang terjadi justru sebaliknya keputusan diambil sepihak, sementara kader di bawah tidak dilibatkan,” ungkap Mail Saleh, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Mail Saleh menjelaskan setiap kunjungan Zainul ke Malaysia kerap menimbulkan polemik di kalangan pengurus karena berbagai fasilitas dan logistik kegiatan berasal dari dukungan para anggota, namun tidak diikuti dengan kontribusi nyata untuk penguatan partai.
“Kader sudah banyak berkorban demi menjaga nama partai, tapi tidak pernah ada transparansi dan kesinambungan kegiatan. Ini yang membuat banyak pihak kecewa,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa situasi saat ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Mail Saleh menilai PPP membutuhkan figur pemimpin DPLN PPP Malaysia secara keterbukaan yang mampu menggerakkan kader dan membangun soliditas, bukan sekadar mengandalkan fasilitas tanpa program yang jelas.
“Kami ingin DPLN PPP Malaysia dipimpin oleh sosok yang berjiwa organisatoris dan memiliki visi jangka panjang. Bukan hanya datang, menikmati fasilitas, lalu pulang tanpa meninggalkan jejak kerja,” ujarnya menegaskan.
Kritik terhadap kepemimpinan Zainul kini sudah menjadi pembahasan serius di kalangan internal. Para kader juga mendukung DPP PPP yang telah mengambil langkah tegas terhadap oknum yang merusak marwah partai, untuk diberikan evaluasi dan pembenahan.
“Serta kami mendukung untuk melakukan pemilihan pimpinan dengan figur yang tepat. Hal ini dilakukan agar roda organisasi di luar negeri kembali berjalan efektif dan aspiratif,” pungkasnya. (raa)
Load more