Intip Wajah Baru BPJS Ketenagakerjaan 2025: Manfaat, Layanan Digital, dan Perlindungan Bagi Pekerja Indonesia
- Istockphoto
tvOnenews.com - Layanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) kini menjadi bagian penting dari sistem perlindungan sosial nasional. Program ini tak hanya menjamin keamanan finansial para pekerja saat pensiun, mengalami kecelakaan kerja, atau kehilangan pekerjaan, tetapi juga menjadi penopang kesejahteraan keluarga Indonesia.
Di tengah dinamika dunia kerja yang makin cepat berubah, kehadiran sistem perlindungan sosial menjadi kebutuhan utama bagi para pekerja. BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) kini bukan hanya sekadar lembaga penyedia jaminan sosial.
Akan tetapi juga mitra strategis dalam menjaga keamanan finansial para tenaga kerja di Indonesia. Program-programnya mencakup perlindungan dari risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, hingga kehilangan pekerjaan.
Berdasarkan data resmi BPJS Ketenagakerjaan, manfaat program pensiun di tahun 2025 mencapai Rp399.700–Rp4.792.300 per bulan, menegaskan bahwa lembaga ini benar-benar menghadirkan rasa aman bagi pekerja, bukan sekadar formalitas administrasi.
Seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, BPJS Ketenagakerjaan terus beradaptasi lewat inovasi layanan.
Hasilnya tampak jelas: pada paruh pertama tahun 2025, total klaim manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) mencapai Rp442,94 miliar, meningkat lebih dari 100 persen dibanding tahun sebelumnya.
Di Jawa Barat, hingga Maret 2025, lembaga ini telah menyalurkan Rp2,12 triliun kepada lebih dari 134 ribu peserta, mayoritas melalui program Jaminan Hari Tua (JHT). Angka-angka ini menunjukkan peran besar BPJS Ketenagakerjaan sebagai “sabuk pengaman” bagi jutaan pekerja Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan digitalisasi dan sistem klaim yang makin cepat, pekerja kini tidak perlu lagi menunggu lama untuk merasakan manfaatnya. Dari pendaftaran, pelaporan iuran, hingga pencairan klaim, semuanya bisa dilakukan secara online melalui portal resmi.
Ini menjadi bukti bahwa BPJS Ketenagakerjaan benar-benar bertransformasi menjadi lembaga modern yang berpihak pada peserta, sebuah langkah besar menuju ekosistem kerja yang lebih aman dan sejahtera.
Salah satu tokoh yang turut berperan dalam mendorong transformasi tersebut adalah Dr. Agung Nugroho, yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan periode 2021–2026 sekaligus Ketua Komite Manajemen Risiko, Investasi, dan Pelayanan.
Berbekal pengalaman panjang di bidang hukum, pemerintahan, dan tata kelola lembaga publik, ia dikenal sebagai sosok yang menaruh perhatian besar pada transparansi dan efektivitas pelayanan. “Pelayanan adalah bentuk nyata kehadiran negara. Di sana peserta merasakan apakah negara benar-benar hadir untuk melindungi mereka,” ujar Dr. Agung.
Prinsip ini menjadi dasar dalam berbagai langkah digitalisasi dan pengawasan berbasis data yang kini diterapkan BPJS Ketenagakerjaan. Hasilnya, proses klaim menjadi lebih efisien dan kepuasan peserta meningkat signifikan. Tak heran jika sejumlah pihak menilai dirinya sebagai figur pembaharu yang mampu menjaga momentum positif lembaga ini menuju masa depan yang lebih transparan dan inklusif.
Transformasi Menuju Layanan Sosial yang Lebih Inklusif dan Cerdas
Transformasi BPJS Ketenagakerjaan tidak berhenti pada digitalisasi. Lembaga ini terus memperluas jangkauan agar bisa melindungi lebih banyak tenaga kerja, termasuk mereka yang berada di sektor informal.
Misi utamanya jelas: memperluas cakupan perlindungan hingga 90 persen tenaga kerja nasional pada tahun 2031. Visi tersebut sejalan dengan cita-cita besar Indonesia untuk menciptakan masyarakat pekerja yang aman, sejahtera, dan kompetitif.
Setiap inovasi yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan harus berorientasi pada peserta. “Setiap pekerja berhak atas perlindungan sosial yang berkualitas. Tugas kita memastikan setiap interaksi dengan BPJS Ketenagakerjaan meninggalkan kesan bahwa negara benar-benar hadir untuk Pekerja Indonesia,” ujarnya.
Beragam kalangan, mulai dari akademisi hingga komunitas pekerja, menilai pandangan seperti ini penting di tengah era disrupsi.
Layanan BPJS Ketenagakerjaan kini tak lagi hanya soal angka, tapi juga soal nilai kemanusiaan: memastikan pekerja yang kehilangan pekerjaan, tertimpa musibah, atau memasuki masa pensiun tetap memiliki pegangan hidup yang layak.
Dengan rekam jejak panjang dan komitmen terhadap tata kelola yang bersih, BPJS Ketenagakerjaan tengah melangkah ke era baru, era di mana pelayanan publik tidak hanya cepat, tetapi juga berkeadilan dan manusiawi. (udn)
Load more