Disebut Berkontribusi Besar, Gelar Pahlawan Nasional Dinilai Laik untuk Soeharto
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia berencana menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Kendati polemik yang ada, dua organisasi masyarakat (Ormas) Islam yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) mendei dukungan pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto.
Pimpinan Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Makroen Sanjaya mengatakan dukungan diberikan pihaknya mengingat penilaian penyematan gelar Pahlawan Nasional itu telah melalui sejumlah mekanisme memadai.
“Muhammadiyah sudah mengkaji dari ketokohan beliau sebagai Presiden ke-2, kita menilai sosok secara komprehensif, tidak bisa sepotong-sepotong. Setelah kita teliti, sejak zaman revolusi kemerdekaan beliau sudah memberikan kontribusi terbesar bagi bangsa,” ujarnya dalam dialog di stasiun televisi swasta, Jakarta, Minggu (9/11/2025).
Makroen menjelaksan bangsa yang besar seharusnya menjunjung tinggi nilai kebaikan para pemimpinnya dengan bijak.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya generasi muda untuk menghargai sejarah dan melanjutkan semangat perjuangan para pendahulu.
“Saya sependapat bila kita dalam memperlakukan pimpinan negara, ada filosofi Jawa yang sangat elegan, yaitu ‘mikul ndhuwur, mendem njero’. Tidak ada manusia yang sempurna. Tapi kalau kita sebagai bangsa hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan di masa lalu, tentu kita tidak akan maju ke depan,” kata Makroen.
“Generasi muda tidak boleh melupakan sejarah. Kalau kita belajar sejarah, kita juga membentuk sejarah baru. Pengorbanan dan prestasi para pemimpin harus jadi teladan, bukan hanya dikenang tapi dilanjutkan,” sambungnya.
Sementara itu, tokoh NU sekaligus Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Arif Fahrudin menilai jasa Soeharto melampaui batas waktu satu era.
“Pak Harto itu kontribusinya sudah dimulai sejak era revolusi kemerdekaan, masa transisi, hingga beliau menjadi Presiden. Beliau turut menjaga stabilitas dan membangun Indonesia di masa-masa sulit,” kata Arif. (raa)
Load more