News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Soal Wacana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto, Akademisi: Setiap Pemimpin Bangsa Miliki Jasa dan Perannya Masing-Masing

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Heri Herdiawanto menanggapi soal pro dan kontra wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden RI ke-2, HM Soeharto.
Sabtu, 8 November 2025 - 23:11 WIB
Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Heri Herdiawanto menanggapi soal pro dan kontra wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden RI ke-2, HM Soeharto.

Ia pun menyerukan pentingnya sikap arif, objektif, dan rekonsiliatif dalam menyikapi dinamika tersebut.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Menurut Heri, menghormati kontribusi setiap tokoh bangsa, termasuk para pemimpin di masa lalu, adalah cerminan kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara. 

"Setiap pemimpin bangsa memiliki jasa dan perannya masing-masing dalam membangun Indonesia. Menghargai mereka secara proporsional adalah wujud kematangan kita sebagai bangsa yang besar," ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/11).

Ia menekankan bahwa perbedaan pandangan seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran sejarah dan semangat kebangsaan, bukan sumber perpecahan. 

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menilai sejarahnya dengan jujur dan adil, bukan berdasarkan emosi. Kita perlu menempatkan setiap tokoh nasional dalam konteks zamannya dan menghormati jasa mereka tanpa meniadakan sisi kritis," jelasnya.

Lebih lanjut, Heri berharap para tokoh nasional, khususnya yang memiliki pengaruh di ruang publik, dapat menjadi teladan dengan menebarkan semangat positif dan rekonsiliatif demi menjaga kesejukan sosial politik. 

"Tokoh bangsa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kesejukan suasana kebangsaan. Dengan kebesaran hati, kita bisa menghormati jasa para pemimpin tanpa harus mengungkit luka masa lalu," tambahnya.

Menggarisbawahi pentingnya tradisi memaafkan meski sulit melupakan, Heri menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari budaya luhur bangsa. 

"Opus politik harus dibedakan dengan etika dan nilai-nilai kebangsaan. Salah satu ciri bangsa beradab adalah kemampuannya membangun budaya menghargai jasa para pemimpin, tanpa kehilangan daya kritis terhadap sejarah," tegasnya.

Mengakhiri pernyataannya, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menatap masa depan dengan optimisme dan semangat persatuan. 

"Kedewasaan bangsa tidak diukur dari seberapa keras kita berdebat, tetapi dari seberapa besar kita mampu menghargai perbedaan dan jasa para pemimpin yang telah berbuat untuk negeri ini," ujar Heri Herdiawanto.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

tvonenews


 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT