Langkah Kecil, Dampak Besar: Dukungan Pendidikan untuk Anak Prasejahtera di Kupang, Bangkitkan Semangat Belajar dan Raih Mimpi Masa Depan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia masih menjadi pekerjaan besar, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Di berbagai daerah, masih banyak siswa yang berjuang untuk menempuh pendidikan dengan segala keterbatasan, mulai dari minimnya fasilitas hingga kurangnya perlengkapan belajar.
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, misalnya, banyak pelajar yang datang ke sekolah tanpa seragam lengkap atau alat tulis memadai. Kondisi ini menunjukkan pentingnya dukungan nyata dari berbagai pihak agar mereka dapat menikmati hak pendidikan yang setara.
Melansir dari berbagai sumber, upaya memperkuat kualitas pendidikan bagi kelompok kurang mampu kini semakin banyak dilakukan melalui kerja sama pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.
Salah satu contohnya adalah kegiatan yang menyasar sekolah-sekolah rakyat dan daerah tertinggal, di mana program bantuan bukan hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada aspek motivasi dan pembentukan karakter siswa.
Langkah seperti ini tak hanya membantu mereka belajar lebih baik, tapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat pantang menyerah dalam meraih cita-cita. Kehadiran berbagai program sosial yang berfokus pada pendidikan menunjukkan komitmen bahwa masa depan anak Indonesia adalah tanggung jawab bersama.
Ketika anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan kesempatan belajar yang lebih layak, maka mereka juga memiliki peluang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Dari ruang-ruang kelas sederhana di Kupang, benih perubahan itu mulai tumbuh, berkat dukungan program yang berpihak pada mereka yang paling membutuhkan.
Salah satu inisiatif yang menyoroti pentingnya akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera adalah program Aksi Peduli Pendidikan (AKSARA). Kegiatan ini diselenggarakan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan memberikan bantuan perlengkapan belajar kepada siswa dari keluarga sangat miskin atau masuk klasifikasi desil I.
Sebanyak 100 siswa mendapatkan dukungan berupa seragam olahraga, alat tulis, kaos kaki, dan tanda pengenal. Kegiatan ini disambut hangat oleh para siswa dan guru, yang selama ini menghadapi keterbatasan dalam fasilitas belajar.
Program tersebut sejalan dengan kebijakan prioritas pemerintah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas melalui Sekolah Rakyat, serta mendukung Asta Cita Presiden poin keempat: memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia.
Load more