Ingin Jadi Founder Startup Fintech? Simak Peluang Emas bagi Perempuan Indonesia Jadi Pemimpin Inovasi Fintech Global
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam satu dekade terakhir, dunia teknologi dan startup kian menyaksikan kebangkitan perempuan sebagai penggerak utama inovasi digital. Tak lagi sekadar menjadi pengguna, perempuan kini tampil sebagai pendiri startup yang berani menembus batas dan mengubah wajah industri teknologi.
Dari sektor kesehatan hingga kecerdasan buatan, kiprah perempuan semakin diperhitungkan, membawa perspektif baru yang lebih inklusif dan berorientasi pada dampak sosial.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Silicon Valley, tetapi juga di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia yang kian melahirkan generasi perempuan pengusaha teknologi dengan ide-ide revolusioner.
Sebut saja Azellia Alma Shafira, CEO Banoo platform yang mengintegrasikan Internet of Things (IoT) untuk membantu petani ikan meningkatkan hasil panen, atau Aulia Halimatussadiah, yang dikenal lewat platform Storial.co dan kiprahnya dalam mengembangkan ekosistem literasi digital.
Mereka adalah contoh nyata bahwa perempuan mampu menciptakan solusi berbasis teknologi yang relevan dan berdampak sosial tinggi. Namun di balik keberhasilan tersebut, akses terhadap pendanaan dan dukungan global masih menjadi tantangan besar.
Di sinilah peran berbagai inisiatif seperti Aurora Tech Award menjadi krusial, memberi ruang bagi perempuan untuk tidak sekadar menjadi bagian dari ekosistem teknologi, tetapi juga pemimpinnya.
Melansir dari ANTARA, melanjutkan semangat pemberdayaan itu, Aurora Tech Award 2026 resmi meluncurkan kategori baru khusus untuk financial technology (fintech). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperluas peran perempuan di sektor keuangan digital yang tengah tumbuh pesat.
“Fintech adalah salah satu sektor paling dinamis yang membentuk masa depan kita, dan perempuan harus memiliki peran yang setara dalam menentukan arah perkembangannya,” ujar Alina Zavorokhina, Senior Head of Business & Growth inDrive.Money.
Menurutnya, kategori baru ini tak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga dukungan konkret agar pendiri startup perempuan bisa menciptakan solusi yang memperluas akses dan kesetaraan finansial di komunitas mereka.
Salah satu inspirasi lahirnya kategori fintech ini datang dari kisah sukses HerVest asal Nigeria, pemenang Aurora Tech Award tahun lalu. Startup tersebut memfasilitasi perempuan untuk menabung, berinvestasi, dan mendapatkan akses kredit, terutama bagi petani dan pelaku usaha kecil.
Misi HerVest dalam memperkuat perempuan melalui inklusi keuangan menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat membuka peluang ekonomi yang lebih merata. Kini, Aurora Tech Award ingin mendorong lebih banyak perempuan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menghadirkan solusi serupa yang mampu mengatasi kesenjangan finansial dan sosial di masyarakat.
Melalui jalur fintech ini, para peserta tidak hanya akan mendapat mentoring, tetapi juga dukungan khusus dari inDrive.Money, layanan keuangan yang dikembangkan untuk memberdayakan komunitas pengemudi di Meksiko, Kolombia, Peru, dan Indonesia.
Platform tersebut menyediakan akses pinjaman cepat serta layanan keuangan lain untuk membantu pengguna mencapai kestabilan ekonomi. Startup peserta juga berkesempatan menguji produk mereka langsung pada basis pengguna global, memperoleh visibilitas internasional, dan bahkan mendapatkan promosi senilai US$20.000 di dalam aplikasi.
Selain hadiah finansial, US$50.000 untuk juara pertama, US$20.000 untuk juara kedua, dan US$15.000 untuk juara ketiga, peserta juga berhak atas akses ke jaringan investor, mentor global, serta peluang ekspansi ke pasar internasional.
- Antara
Pendaftaran Aurora Tech Award 2026 dibuka hingga 12 November 2025, dan terbuka untuk startup yang didirikan atau dipimpin oleh perempuan, berusia maksimal lima tahun, dengan status pre-seed atau seed. Syarat lain, total pendanaan yang telah diterima startup tidak boleh lebih dari US$6 juta, serta sudah memiliki prototipe atau klien awal.
Ajang ini telah menjadi ajang global yang mendorong perempuan dari berbagai kawasan, mulai dari Timur Tengah hingga Asia Pasifik, untuk menampilkan inovasi mereka di bidang health tech, AI, edutech, agritech, dan fintech.
Dengan hanya 2% pendanaan modal ventura global yang mengalir ke startup pimpinan perempuan, inisiatif ini hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketimpangan gender di dunia teknologi.
Melalui Aurora Tech Award, tidak sekadar memberikan penghargaan, tetapi juga membangun gerakan global yang menantang bias dan membuka jalan bagi perempuan untuk memimpin perubahan sosial melalui inovasi. (udn)
Load more