Jumlah Korban Kecelakaan Meningkat, Jasa Raharja Salurkan Rp2,4 Triliun Santunan Periode Januari-September 2025
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Jasa Raharja mencatat total penyerahan santunan sebesar Rp2,4 triliun kepada 117.342 korban kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak periode Januari-September 2025.
Dari data itu terinci sebanyak Rp1 triliun diserahkan kepada ahli waris dari 18.815 korban meninggal dunia, dan Rp1,4 triliun kepada 98.527 korban luka-luka.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana mengatakan jumlah korban meningkat 10,90 persen dengan nilai santunan naik 8,77 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024.
Rinciannya santunan untuk korban meninggal dunia tercatat naik 2,79 persen, sedangkan korban luka-luka meningkat 18,74 persen.
Ia menekankna pihaknya tidak hanya berfokus pada penyaluran santunan tetapi juga terus berupaya menghadirkan pelayanan publik yang cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Jasa Raharja terus berupaya menghadirkan layanan yang cepat, tepat, dan humanis bagi masyarakat. Berbagai inovasi terus dikembangkan agar korban kecelakaan maupun ahli warisnya dapat segera menerima hak mereka tanpa kendala," kata Dewi, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
"Saat ini, rata-rata waktu penyelesaian pembayaran santunan meninggal dunia hanya membutuhkan dua hari, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pelayanan publik yang efisien dan responsif," sambungnya.
Dewi menuturkan komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai transformasi digital dan inovasi
layanan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir salah satunya Medical Advisory Board Jasa Raharja (MAB-JR) bersama tim medik tersertifikasi nasional, menyusun dan menerbitkan Diagnosis Cedera, Formularium, dan Kompendium Medis Nasional Jasa Raharja (DC-FKMN-JR) sebagai pedoman baku penanganan kecelakaan lalu lintas.
Dewi memaparkan melalui kekerja sama dengan 2.754 rumah sakit di seluruh Indonesia, Jasa Raharja telah memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan bagi masyarakat.
“Kami terus memperkuat integrasi sistem layanan agar proses klaim tidak hanya cepat, tetapi juga akurat dan akuntabel. Digitalisasi menjadi fondasi utama kami dalam menghadirkan pelayanan publik yang profesional sekaligus adaptif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini,” ungkapnya.
Dewi menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk meningkatkan efektivitas pelayanan dan memperkuat upaya pencegahan kecelakaan di jalan raya.
Ia mengaku pihaknya secara berkelanjutan bersinergi dengan Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, rumah sakit, dan pemerintah daerah untuk mempercepat validasi data korban sekaligus memperluas jangkauan layanan.
Load more