Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kemenhub Prioritaskan Konektivitas dan Keselamatan
- Istimewa
“Perintis masih membutuhkan dukungan dari pemerintah, mengingat rute-rute tersebut secara ekonomis belum memadai. Kemudian revitalisasi pelabuhan dan bandara yang seiring waktu ada penurunan daya dukung, kami ingin tetap bisa digunakan sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan,” kata Menhub Dudy.
- Istimewa
Kemudian, pada sektor udara dilakukan juga penetapan 36 bandara umum sebagai bandara internasional. Pada Januari–Agustus 2025, Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang internasional mencapai ±13,5 juta. Angka ini naik 9,54% dibanding periode yang sama pada 2024. Dengan status internasional, pembangunan menjadi lebih merata, konektivitas global menguat, serta bandara akan menjadi simpul perdagangan, pariwisata, investasi, juga pendukung pertahanan negara.
Lebih lanjut, Kemenhub juga berupaya membuka konektivitas di daerah kepulauan dengan melakukan inovasi transportasi melalui pesawat amfibi/seaplane dan taksi air/water taxi. Pada 11 Agustus 2025, telah dilakukan Groundbreaking Water Aeodrome di Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Sulawesi Selatan, yang merupakan infrastruktur penunjang yang menjadi titik sandar dan operasional pesawat amfibi.
Untuk pelaksanaan pelatihan pilot pesawat amfibi, dilakukan secara kerja sama dengan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi yang merupakan lembaga pelatihan pertama di Asia Tenggara dalam hal pelatihan dan pengembangan penerbangan pesawat amfibi. Harapannya, pesawat amfibi menjadi menjawab bagi kebutuhan transportasi di Pulau Sulawesi yang memiliki garis pantai panjang dengan sebaran pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Adapun terkait taksi air, pengoperasiannya sudah direncanakan di sejumlah wilayah, salah satunya di pantai barat Pulau Bali, yakni dari kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai (Pantai Sekeh) menuju Pantai Kuta, Pantai Legian, Pantai Seminyak, Pantai Canggu hingga Pantai Uluwatu.
"Ini menjadi tonggak baru dalam sejarah transportasi kita. Fasilitas ini diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan, meningkatkan mobilitas, serta mendukung berbagai sektor mulai dari transportasi, logistik, pelayanan kesehatan darurat yang lebih cepat bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil, hingga pengembangan pariwisata dan ekonomi daerah," tutur Menhub.
Seluruh layanan transportasi tersebut dilakukan dengan penuh keselamatan. Hal itu terbukti saat pelaksanaan Natal 2024, tahun baru 2025, serta Idulfitri 2025, yang mana pada waktu tersebut mobilitas masyarakat meningkat. Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, saat pelaksanaan Nataru 2024/2025 pada 18 Desember 2024 (H-7) s.d. 5 Januari 2025 (H+11), tercatat sebanyak 3.434 kecelakaan. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 13,96% dibanding dengan Nataru 2023/2024 sebanyak 3.991 kecelakaan. Sedangkan pada Lebaran 2025, Kakorlantas menyatakan, selama periode 23 Maret hingga 2 April 2025, jumlah kecelakaan turun dari 2.152 kasus menjadi 1.477 kasus, atau turun sebesar 31,37%. Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik juga berkurang drastis, dari 324 korban pada 2024 menjadi 223 korban pada 2025, yang berarti turun 32%.
Load more