Upaya Dongkrak Lapangan Kerja, Pelaku UMKM di Bekasi Berlatih Buat Produk Viral

Jakarta, tvOnenews.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di wilayah Kota Bekasi mengikuti pelatihan kewirausahaan bertajuk 'Workshop Menu Sarapan Viral: Laris Manis, Cuan Lancar'.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan OK OCE Forever diikuti oleh 50 pelaku UMKM. 

Pendiri YIS, Sandiaga Uno mengatakan para peserta dibekali keterampilan membuat menu sarapan yang tengah tren di pasaran seperti onigiri, sushi dan sandwich. 

Pelatihan juga mencakup pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung strategi pemasaran digital.

Ia menegaskan pelatihan ini bertujuan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat khususnya para ibu rumah tangga, melalui usaha rumahan yang praktis dan mudah dijalankan.

“Kegiatan ini mendorong para ibu rumah tangga untuk menjadi entrepreneur agar dapat memiliki penghasilan sendiri. Saya percaya, perempuan hebat adalah perempuan mandiri,” ujar Sandiaga Uno, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Sandiaga Uno menuturkan sektor kuliner dipilih karena terbukti cepat menghasilkan dan mudah dipasarkan. 

Selain praktik memasak, peserta juga diperkenalkan pada aplikasi berbasis AI yang dapat membantu membuat konten promosi, desain produk, hingga pengelolaan pemesanan secara daring.

“Cukup satu aplikasi, para peserta bisa membuat caption, desain sederhana, hingga membuka PO (pre-order). Pendampingan akan terus dilanjutkan melalui program coaching dari tim OK OCE Forever,” katanya.

Sementara itu, perwakilan OK OCE Forever Bekasi, Risty mengapresiasi antusiasme peserta.

Dirinya menegaskan komitmen pihaknya dalam pendampingan para pelaku UMKM dari tahap produksi hingga pemasaran.

“Kami berharap peserta bisa langsung praktik. Mulai dari menyiapkan bahan, mengeksekusi resep, memotret produk, hingga membuka pemesanan," ungkap Risty.

"Kami siap mendampingi langkah demi langkah, agar keterampilan yang dipelajari segera berubah menjadi penjualan nyata dan usaha yang berkelanjutan," tambahnya. (raa)