Gandeng Mahasiswa, BPJS Perkuat Ekosistem JKN
- Istimewa
“BPJS Kesehatan juga memiliki big data yang dapat dimanfaatkan akademisi, peneliti, dan masyarakat untuk penelitian serta kebijakan berbasis bukti. Dengan demikian dapat menjadi ruang berbagi masukan, pengalaman, dan strategi implementasi terkait pelaksanaan Program JKN, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan dunia akademik,” kata Ghufron.
Di tingkat global, keberhasilan JKN juga membawa nama Indonesia ke panggung dunia. BPJS Kesehatan meraih 10 penghargaan dalam ajang International Social Security Association (ISSA) Good Practice Award 2024. Ghufron menuturkan, BPJS Kesehatan juga menjadi rujukan bagi lembaga internasional seperti World Bank, perguruan tinggi luar negeri, bahkan menghadiri pada forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperkenalkan Program JKN.
“Dengan sinergi antara BPJS Kesehatan dengan civitas academica, peran mahasiswa sebagai agen sosial diharapkan mampu memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan kesehatan. Selain itu juga langkah nyata untuk membangun generasi sehat dan berdaya saing tinggi," tutup Ghufron.
Mewakili Wali Kota Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Retno Erawati Wulandari, menilai kehadiran Program JKN sejalan dengan semangat Kota Surakarta sebagai kota yang berpendidikan dan sehat.
“Mahasiswa adalah agen sosial yang bisa menjadi jembatan perubahan perilaku masyarakat. Peran aktif mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara," kata Retno.
Pemerintah Kota Surakarta juga terus berupaya menghadirkan kemudahan layanan agar setiap warga dapat mengakses kesehatan dengan layak. Retno menambahkan, melalui kolaborasi lintas sektor seperti ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
“Kita ingin mencetak generasi muda yang bukan hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap sesama. Karena masyarakat yang sehat adalah fondasi utama bagi kota yang maju,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta, Edy Muslimin, mengatakan mahasiswa memiliki peran penting dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap manfaat Program JKN. Menurutnya mahasiswa bukan hanya pelajar, tetapi agen sosial yang punya kemampuan menyampaikan informasi dan menggerakkan masyarakat.
"Mereka bisa menjadi penggerak bagi sistem kesehatan yang berpihak kepada masyarakat kecil. Dengan demikian harapannya tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan,” kata Edy.
Load more