Hoax Korban MBG Tak Ditanggung RS, Warganet Resahkan Postingan PandemicTalks
- Instagram @pandemictalks
tvOnenews.com - Akun media sosial @pandemictalks menjadi sorotan setelah mengunggah postingan dengan judul provokatif: “Polemik MBG beracun: Siswa korban tak punya BPJS, biaya RS tak ada yang tanggung.” Unggahan itu memicu keresahan publik karena menyiratkan keluarga korban insiden pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menanggung sendiri biaya pengobatan jika tak memiliki BPJS.
Melalui unggahan resminya, cekfakta.ri menyatakan klaim tersebut tidak benar dan masuk kategori Disinformasi, Fitnah, Kebencian (DFK).
“Disebutkan bahwa penerima manfaat yang terdampak insiden pangan dan tidak memiliki BPJS maka pembiayaannya tidak ditanggung pihak mana pun. Klaim ini tidak benar,” tulis cekfakta.ri, dikutip Senin (29/9).
Faktanya, pemerintah telah memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung negara.
“Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, serta pemerintah daerah sesuai kewenangannya masing-masing, menanggung seluruh biaya pengobatan, perawatan, dan pemulihan akibat insiden pangan hingga kondisi pulih kembali,” lanjut klarifikasi tersebut.
Berita serupa juga dipublikasikan Bloomberg Technoz pada 26 September 2025 dengan judul “BGN Pastikan Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Keracunan.”
Unggahan @pandemictalks yang mengandung kabar hoax itu mendapat banyak komentar kritis. Beberapa warganet menilai akun tersebut sering membuat postingan yang memicu kepanikan.
Akun nraddzhgs: “Terlalu banyak hoax yg di postingan @pandemictalks ?” dan irayna2: “@pandemictalks emang dari kemarin bikin geleng2 kepala kalau bikin headline sengaja memancing emosi rakyat menggiring opini.”
Ada pula komentar yang mengingatkan pentingnya verifikasi berita sebelum menyebarkan.
Akun naznandham: “Aku baca pemberitaan yang katanya para korban MBG bayar sendiri semua pengobatan. Ya aku mikirnya aneh aja, kalau ada kejadian seperti ini pasti pihak terkait langsung turun, enggak mungkin dibiarkan. Tapi yang bikin aku tambah heran kok ada orang langsung percaya tanpa kroscek atau ngolah pemberitaan...”
Cekfakta.ri mengingatkan agar publik lebih bijak menyebarkan informasi dan tidak terjebak pada judul-judul provokatif.
“Jangan sampai demi mengejar interaksi yang tinggi, kita justru mengorbankan ketenangan dan stabilitas publik dengan judul-judul clickbait yang tidak bertanggung jawab,” tulis mereka.(chm)
Load more