Sempat Ramai Warga Salem Urunan Biaya Perbaikan Jalan Rusak, Bupati Brebes Ungkap Faktanya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma meninjau langsung kondisi jalan rusak di Desa Tembongraja, Salem.
Aksinya itu merespons adanya kabar viral mengenai warga yang rela urunan dan bergotong royong memeperbauki jalan rusak di wilayahnya tersebut.
Kunjungan Paramithan guna memastikan bahwa anggaran peningkatan dan pemeliharaan jalan sebesar Rp700 telah berjalan.
Paramitha menegaskan dana sebesar Rp700 juta itu telah dianggarkan sejak Maret 2025 dengan rincian Rp500 juta peningkatan dan Rp200 juta pemeliharaan Jalan Salem–Tembongraja.
“Sebenarnya jalan ini sudah masuk anggaran sejak Maret. Kontrak dengan penyedia pun sudah diteken 28 Agustus, target rampung awal Oktober,” kata Paramitha, Jakarta, Jumat (24/7/2025).
Paramitha menuturkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes turut berencana penambahan anggaran ruas Jalan Salem–Tembongraja pada 2026 nanti.
Menurutnya pihaknya tengah mengupayakan penambahan anggaran sebesar Rp2 miliar.
Karenanya, ia meminta DPRD Kabupaten Brebes dapat mendorong realisasi tersebut melalui pokok-pokok pikiran.
“Kerja membangun infrastruktur butuh sinergi. Saya berharap DPRD juga ikut mendorong lewat pokir,” ujarnya.
Tak hanya melakukan peninjauan dan pelaksanaan anggaran jalan rusak di wilayah itu, Paramitha turut serta membagikan ratusan paket sembako terhadap warga
Pembagian paket sembako itu merupakan Program Wardoyo yang bekerja sama dengan Baznas dan Bank Jateng.
“Hari ini saya datang tidak dengan janji, tapi dengan solusi. Rakyat sudah berkorban, sekarang giliran pemerintah hadir penuh,” katanya.
Semnatara itu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes mengkonfirmasi langkah pemerintah.
Pihaknya mengungkap survei teknis telag dilakukan sejak 30 Juli–11 Agustus jauh sebelum aksi warga berlangsung.
Bahkan, pihaknya turut serta melakukan audiensi dengan tokoh masyarakat setempat yang sekaligus juga anggota DPRD Kabupaten Brebes.
Di sisi lain, Santoyo (75) selaku warga Tembongraja mengungkap bahwa aksi demo kemarin tidak sepenuhnya lahir dari keresahan spontan.
“Sudah sangat lama jalan ini tidak disentuh. Terakhir ada pokir dari dewan 2016, itu pun sudah lama sekali dan PL 200 Juta. Belakangan belum ada lagi penanganan. Memang saya mendengar akan ada ramai-ramai akan turun, padahal saya tahu jalan sudah disurvei. Jadi, baru tahun ini Pemda benar-benar turun memperbaiki. Padahal ada berapa dewan dari Salem selama ini,” pungkasnya. (raa)
Load more