Tak Banyak yang Tahu, Jenderal Nasution Mau Tak Mau Tiarap di Lantai Mobil saat Lolos Penculikan G30S PKI, Efek ini
- Wikipedia
- Kemendikbud
Saat kabur, ia harus melompat lewat pagar dan langsung menyembunyikan dirinya di area kediaman Dr. Leimena.
Setelah operasi militer tersebut, Nasution kembali ke dalam rumahnya namun kondisi kakinya telah terluka parah.
Melalui tulisan dalam bukunya, Victor menjelaskan saat itu Jenderal Nasution dibawa kabur ke tempat persembunyian barunya di kantor Staf Angkatan Bersenjata.
Bukan tanpa alasan, pasukan G30S PKI belum sepenuhnya membubarkan diri sehingga Nasution harus lari untuk melindungi diri.
"Khawatir para pembunuh akan terus mengejar Nasution untuk kembali mencoba membunuhnya jika ia dibiarkan di rumahnya atau di sekitar situ," ucap Victor.
Adapun sosok yang membawa Nasution ke kantor Staf Angkatan Bersenjata, antara lain Komandan Staf Markas Besar, ajudan Mayor Sumargono, Lertkol Kolonel Hidajat Wirasondjaja dan Bob Sunarjo Gondokusomo.
Jenderal Nasution Tiarap di Mobil
- Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI
Kecurigaan mereka terbukti karena pasukan pembunuh terlihat masih berkeliaran di sekitar Jalan Teuku Umar.
Ketika dibawa ke tempat persembunyian barunya, Jenderal Nasution mau tak mau harus tiarap atau menunduk di lantai mobil.
Haal itu berlangsung saat mobil yang membawanya melaju keluar dari kawasan Jalan Teuku Umar.
"Kekhawatiran mereka ternyata beralasan, karena tidak lama setelah Nasution lolos seorang anggota Tjakrabirawa datang ke rumahnya mencari dia dan menanyakan di mana Nasution," jelas Victor.
Dalam hal ini, Jenderal Nasution selamat yang menimbulkan malapetaka oleh pasukan pembunuh.
Melalui surat rahasia kepada Marsekal Omar Dhani, Brigjen Suparjo menuliskan terkait situasi kepanikan setelah Nasution lolos.
Sayangnya surat rahasia itu tidak tersentuh tangan Omar Dhani, sebab petugas penjara menahan pengiriman surat penting tersebut.
Meski begitu, isi penting dalam surat rahasia Suparjo seperti ini, "Ketika masuk berita bahwa Nasution tidak kena dan melarikan diri, kelompok pimpinan mendjadi terperanjat, kehilangan akal dan tidak berbuat apa-apa. Meskipun ada advis untuk segera melakukan offensif lagi, hanya dijawab: Ya, tetapi tidak ada pelaksanaanya."
Load more