Kementerian Pariwisata Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Pariwisata Berkualitas sebagai Agenda Nasional
- Istimewa
"Kualitas pariwisata juga bergantung pada kesehatan masyarakatnya. Karena itu kami bangga bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk mendukung program makan bergizi gratis. Bahkan sebelum MoU ini ditandatangani, kami telah berpartisipasi dalam pelatihan calon kepala dapur bagi sarjana penggerak pembangunan Indonesia. Ada sekitar 1.600 yang kami bina sebagai bagian dari tata kelola makanan yang bersih dan sehat yang diselenggarakan di Politeknik Pariwisata NHI Bandung pada Juni 2025," kata Menpar Widiyanti.
- Istimewa
Selanjutnya, demi mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas di setiap destinasi pariwisata, Kementerian Pariwisata juga memperkuat kerja sama dengan Basarnas sebagai upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan wisatawan. Program kerja sama akan diwujudkan melalui pelatihan keahlian pencarian dan pertolongan, penyelenggaraan sistem komunikasi terpadu, hingga operasi penyelamatan wisatawan sebagai bentuk kesiapsiagaan.
"Bersama Basarnas, kami menguatkan kapasitas SDM pariwisata dan destinasi alam dengan pencegahan dan penanganan keadaan darurat. Dengan rasa aman, wisatawan akan kembali merekomendasikan Indonesia kepada dunia dan menjaga citra pariwisata kita," ujarnya.
Menteri Pariwisata Widiyanti menyampaikan, kolaborasi lintas sektor yang dibangun kali ini akan menjadi pijakan penting menuju pariwisata yang lebih baik dalam payung agenda nasional untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
"Langkah-langkah ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk memastikan pariwisata Indonesia terus tumbuh. Mari kita terus jaga dan perkuat semangat bersama ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, lebih sejahtera dan lebih lestari," ujar Menpar Widiyanti.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini dan meyakini banyak potensi yang bisa dikerjakan bersama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Pariwisata.
"Kami sangat senang ketika Kementerian Pariwisata ternyata memiliki beberapa lembaga pendidikan yang bisa kemudian menjadi tempat belajar para kepala pada Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan para penjamah makanan. Akademi, Politeknik, dan juga lembaga-lembaga di bawah Kementerian Pariwisata sudah bisa menghasilkan produk-produk makanan yang berkualitas dan itu akan menjadi tempat pelatihan," kata Dadan.
Load more