Menko Airlangga Jelaskan Faktor Krusial Tarif Trump Bisa Turun: Konsistensi dan Telepon Prabowo
- tvOne
tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif bea masuk Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19% melalui pendekatan negosiasi intensif dan strategis tingkat tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, keputusan penurunan tarif ini tidak lepas dari konsistensi Indonesia dalam memenuhi seluruh syarat yang diminta pemerintah AS dan percakapan Presiden RI Prabowo Subianto via telepon dengan Presiden AS Donald Trump.
“Indonesia dianggap paling comply. Kita bersurat sebelum tenggat 9 April, menerima tim dari White House, dan melakukan walkthrough atas semua dokumen secara menyeluruh,” ujar Airlangga dalam wawancara eksklusif bersama Uni Lubis di program Real Talk with Uni Lubis yang tayang di YouTube IDN Times, dikutip Jumat (1/8).
Menko Airlangga menjelaskan bahwa proses negosiasi dilakukan secara bertahap dan berlapis, mulai dari surat resmi, tanggapan tertulis, hingga pertemuan langsung dengan pejabat tinggi di Washington DC. Indonesia memberikan dua kali penawaran resmi, dan tetap melanjutkan diplomasi meskipun sempat menerima surat lanjutan yang menyebutkan tarif tetap 32%.
“Saya tegaskan kepada mereka, waktu itu saya juga berada di Washington. Bagi mereka, surat itu adalah extension. Jadi masih ada waktu sampai 1 Agustus untuk review dokumen dan melaporkannya ke Presiden Trump,” ujarnya.
Dalam prosesnya, pemerintah Indonesia aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak di AS, termasuk Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo, hingga melalui video conference dengan tim lintas lembaga.
“Dengan Indonesia, mereka anggap semua isu selesai. Tidak ada pertanyaan lagi dari pihak mereka,” tambah Airlangga.
Keputusan akhir ditentukan dalam komunikasi tingkat kepala negara.
“Kuncinya ada di pembicaraan telepon Presiden Prabowo dan Presiden Trump di Minsk, Belarus. Dan akhirnya disepakati tarifnya 19%,” jelasnya.(chm)
Load more