UI dan Kyushu International University Gelar ICSGS, Perkuat Diplomasi Akademik Indonesia-Jepang
- Istimewa
Kitakyushu, tvOnenews.com-Universitas Indonesia (UI) melalui Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) kembali menunjukkan kiprah globalnya di dunia akademik dengan sukses menyelenggarakan The 9th International Conference on Strategic and Global Studies (ICSGS). Bertempat di Kyushu International University (KIU), Jepang, konferensi internasional ini digelar dalam format hybrid sebagai bentuk kolaborasi strategis antara Universitas Indonesia dan Kyushu Internatonal University.
Mengangkat tema “Development Transition and Social Change in Japan and Asia: Building Sustainability, Innovation, & Global Partnerships for a Thriving Future”, konferensi ini menjadi wadah penting bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan untuk bertukar gagasan serta mencari solusi atas berbagai tantangan pembangunan berkelanjutan di Asia, khususnya Indonesia dan Jepang.
Konferensi ICSGS ke-9 dilaksanakan secara hibrid menghadirkan 31 pembicara tamu dan 101 partisipan yang mempresentasikan hasil riset dan pemikirannya baik secara luring maupun daring selama dua hari penyelenggarannya di kampus KIU, Kitakyushu, Fukuoka, Jepang yang terlibat dalam sesi paralel dan panel-panel tematik yang membahas isu urbanisasi berkelanjutan, transformasi digital, ketenagakerjaan, hubungan internasional, dan industri halal. Lebih dari 40 institusi pendidikan dan organisasi dari dalam dan luar negeri, antara lain Utrecht University (Belanda), Sanming University (Tiongkok), Chuo University, Universitas Gadjah Mada, IPB University, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Semarang, dan PNJ Jakarta, serta lembaga pemerintah seperti BRIN.
Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, dalam pembukaannya yang disiarkan melalui relaman video menyampaikan bahwa pentingnya berpikir melampaui SDGs dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan kondisi di masa depan yang semakin dinamis. Ia juga menekankan peran akademisi dalam membentuk arah pembangunan global pasca-2030, di tengah cepatnya perubahan lanskap sosial dan ekonomi akibat kemajuan teknologi.
Sementara itu, Prof. I Ketut Surajaya, guru besar UI bidang Studi Jepang, yang turut hadir menjadi keynote speaker mengedepankan kerja sama akademik Indonesia–Jepang dalam menghadapi tantangan global.
Sementara itu, Prof. Fuad Gani dalam sesi penutupan menegaskan bahwa kegiatan seperti ICSGS perlu terus didukung kedua institusi untuk memperkuat ekosistem riset internasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Ketua panitia, Dr. Husnul Fitri, turut menyampaikan bahwa antusiasme peserta tahun ini semakin meningkat, terutama dalam membangun jejaring kolaborasi global. ICSGS ke-9 tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmiah, tetapi juga memperkuat diplomasi akademik Indonesia, membuka jalan bagi kolaborasi konkret yang berdampak luas. Diharapkan hasil dari konferensi ini menjadi landasan penting dalam menyusun strategi menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus menciptakan masa depan Asia yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.(bwo)
Load more