Menteri Transmigrasi Iftitah Harap Mahasiswa Penerima Beasiswa Patriot Bisa Langsung jadi Jawaban Keresahan Masyarakat
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Mamuju, tvOnenews.com – Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mendatangi Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat pagi (18/7/2025).
Kedatangannya itu untuk melakukan peninjauan terhadap calon lokasi yang akan dibangun Mess Patriot.
Adapun, yang dimaksud Mess Patriot ini yakni tempat tinggal sementara bagi para peserta Ekspedisi Patriot dan mahasiswa program Kampus Patriot, serta pusat logistik dan pembelajaran lapangan kawasa mkn ykoan transmigrasi di Sulawesi Barat.
Dalam kunjungannya, Menteri Iftitah disambut langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, serta ratusan warga dan tokoh masyarakat transmigran.
Tahun Depan, Kampus Patriot Dibangun di Mamuju Sulbar
Menteri Iftitah menjelaskan bahwa Kampus Patriot akan dibangun di wilayah transmigrasi Mamuju mulai tahun depan.
Ia memaparkan, tujuan Kampus Patriot dibangun di wilayah transmigrasi Mamuju ini, agar para intelektual, mulai dari S2, S3 dan bahkan guru besar yang mendapat Beasiswa Patriot mampu berbaur dan mengabdi langsung kepada masyarakat transmigran.
"Kampus patriot jadi insya Allah setelah adanya tim ekspedisi patriot tahun depan akan ada beasiswa pendidikan patriot. Jadi disini nanti akan dibangun, tapi Bapak Ibu jangan berpikir bangunannya seperti bangunan tembok beton tinggi, ini bangunannya semi permanen, menggunakan modular box sebagai tempat akomodasi dan tempat kuliah mereka," ungkap Iftitah dalam sambutannya di depan warga transmigran di Mamuju, Sulbar, Jumat (18/7/2025).
Iftitah memandang, jika para mahasiswa penerima Beasiswa Patriot di 10 perguruan tinggi negeri ternama, tetapi melakukan kegiatan belajar mengajar tetap di kota besar seperti Jakarta dikhawatirkan kurang berbaur dengan masyarakat transmigran langsung.
"Jadi mereka itu adalah nanti mahasiswa S2 dan S3, yang terdaftar di IPB, di ITB, di UI di UGM, UNPAD, UNAIR, BRAWIJAYA, UNDIP, tetapi kuliahnya disini. Jadi terdaftar nama sekolahnya disana, tapi tempat kuliahnya disini. Kenapa begitu? supaya mereka pagi sampai siang, itu kuliah teori, nah siang sampai malamnya, mereka bisa berinteraksi dengan Bapak Ibu sekalian, untuk merasakan kenyataannya di lapangan itu seperti apa, yang harus mereka jawab," papar Iftitah.
Untuk itu, Menteri Iftitah berharap dengan dicanangkannya program ini, lulusan kampus Patriot dapat langsung menjadi solusi untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
"Sehingga harapannya nanti kalau ada persoalan-persoalan yang ditemui di masyarakat jadi ada jawabannya. Misal, penghasil sawit besar, tapi kok beli minyak goreng sulit sekali. bukan hanya mahal, mahal masih agak mending ini langka ini langka. nah itu bagaimana caranya? nah nanti mereka yang akan mencari kunci jawaban," tandasnya.
Diketahui, Menteri Transmigrasi Iftitah menegaskan bahwa transmigrasi patriot merupakan bagian dari transformasi besar transmigrasi Indonesia menuju pendekatan kawasan berbasis kolaborasi dan sumber daya manusia unggul.
Menurutnya, transmigrasi bukan lagi sekadar perpindahan penduduk, namun menjadi strategi pembangunan nasional untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru.
“Tim Ekspedisi Patriot adalah bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam menciptakan peta jalan pembangunan transmigrasi berbasis potensi lokal. Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga menjadi agen perubahan di lapangan,” ujar Iftitah.
Program ini didesain dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan dunia akademik, pelaku usaha, serta pemerintah daerah.
Selain penelitian, para peserta juga akan dibekali pelatihan vokasi, pendampingan usaha, hingga sertifikasi kompetensi sebagai bagian dari proses penguatan kapasitas mereka di daerah.
“Kami ingin menyiapkan SDM unggul yang mampu membangun daerah dari pinggiran. Melalui Transmigrasi Patriot, anak muda Indonesia bisa mengabdi dan berkarya nyata untuk bangsa dengan cara yang profesional dan berdampak,” lanjut Iftitah.
Mengusung semangat “Patriot Mengabdi, Bangsa Berjaya”, program ini fokus pada riset lapangan dan pemberdayaan masyarakat.
Ribuan peserta dari berbagai daerah dan kampus di Indonesia akan menjalankan misi pengumpulan data guna memperkuat perekonomian masyarakat kawasan transmigrasi.(rpi/muu)
Load more