Kurikulum Digital Atau Digitalisasi Kurikulum, Jangan Sampai Bebani Masyarakat Kecil
- Istimewa
tvOnenews.com - Pemerintah Kota Surabaya berencana mulai menerapkan kurikulum digital secara bertahap di sejumlah sekolah mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Namun, langkah tersebut mendapat sorotan dari kalangan legislatif, terutama DPRD Kota Surabaya, yang menilai kesiapan infrastruktur dan pelatihan guru masih menjadi tantangan serius.
Ditemui usai wawancara talkshow dengan TvOne, William Wirakusuma Anggota DPRD Kota Surabaya mengatakan, bahwa DPRD Kota Surabaya masih mempertanyakan ke Dinas Pendidikan Surabaya terkait kurikululm digital ini, apakah maksudnya kurikulum pelajaran digital atau mendigitalisasikan semua pelajaran. Itu bedanya sangat jauh.
“Kalau kurikulum digital itu berarti anak-anak diajari coding, binary number dan lain sebagainya atau pengajarannya menggunakan alat-alat digital. Kalau yang sudah disosialisasikan ke orang tua yang katanya nanti ada coding atau bahkan mobile legend, ini kami juga mempertanyakan, apakah esesinya penting untuk siswa SD dan juga SMP. Karena untuk coding, siswa sekolah dasar belum sampai kesana. Minimal SMP kelas 2 untuk belajar coding,” ujar William.
Yang saat ini sudah berjalan, beberapa sekolah sudah melakukan ujian secara online. Anak-anak bisa menggunakan gadgetnya sendiri atau menggunakan fasilitas dari sekolah. Komisi D DPRD Kota Surabaya juga menyarankan untuk semua sekolah agar tidak memberatkan orang tua wali murid.
“Kalau memang yang saat ini berjalan adalah digitalisasi kurikulum yaitu mendigitalisasikan pelajaran yang ada di sekolah, maka pihak sekolah wajib menyediakan fasilitas agar anak-anak yang belum mempunya gadget tetap bisa mengikuti pelajaran dan tidak memberatkan orang tua. Kedepannya kalau memang akan ada kurikulum digital, saya harap itu hanya menjadi ekstra kurikuler saja, melainkan menjadi pelajaran wajib,” imbuhnya.
Menurut William, sebelum mengembangkan kurikulum digital, Langkah yang harus diambil saat ini adalah menambah guru untuk Kota Surabaya. Saat ini, Kota Surabaya masih kekurangan tenaga pendidik sekitar 600 guru. Dan itu harus segera dipenuhi agar Pendidikan di kota surabaya bisa berjalan optimal.
Dinas Pendidikan kota Surabaya diharapkan segera bersurat ke pusat, agar penambahan tenaga pendidik bisa segera dilakukan untuk kualitas Pendidikan di Surabaya yang lebih baik lagi.(chm)
Load more