Sejarawan: Tidak akan Ada Jakarta Kalau Pasukan Fatahillah Tak Didukung Cirebon Hingga Gresik
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Peneliti Sejarah Islam, Sariat Arifia mengungkapkan bahwa Hari Jadi Kota Jakarta, sejatinya adalah peringatan atas perjuangan bersama masyarakat dari berbagai daerah yang layak disebut Koalisi Nusantara.Â
Hal itu dikatakan Sariat dalam konteks HUT ke-498 Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2025.
Sariat mengatakan, pembebasan Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527 dari penjajahan Portugis dilakukan oleh pasukan yang dipimpin Fatahillah.
Saat itu pasukan Fatahillah bukan hanya berisi warga Jakarta, tetapi dari berbagai daerah, seperti Demak, Cirebon hingga Gresik.
"Tidak akan ada Jakarta kalau tidak ada pasukan koalisi yang didukung Demak, Cirebon, Jepara, Tuban, dan Gresik pimpinan Fatahillah dari Pasai (Lhokseumawe, sekarang). Itu hasil perjuangan bersama," kata Sariat, dikutip Jumat (4/7).
Sariat yang sudah lebih dari lima tahun meneliti tentang Fatahillah dengan metode grounded theory, serta gunakan pendanaan mandiri, berharap Museum Perjuangan Jakarta Fatahillah dikembangkan koleksi dan narasinya.
Sariat menginginkan koleksi museum tersebut memperlihatkan koneksitas dengan daerah lain yang ikut berjuang membebaskan Jakarta dari cengkeraman penjajah.
Dengan begitu, konsepsi Museum Fatahillah bisa memberikan gambaran yang lebih utuh terkait sejarah Kota Jakarta.
"Perlu ada narasi dan koleksi benda-benda sejarah yang terkait dengan perjuangan pembebasan Sunda Kelapa dari Pasai, Demak, Cirebon, Tuban, dan daerah-daerah lain yang turut serta. Perlu juga dilengkapi dengan narasi kaitan pembebasan Sunda Kelapa dengan upaya pembebasan Malaka oleh Pateh Unus, karena itu merupakan rangkaian juga," ujar Sariat.
Terkait hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim mengusulkan agar setiap peringatan HUT Kota Jakarta, pemprov mengundang daerah-daerah yang dulu ikut mendukung pembebasan Sunda Kelapa sebagai pengakuan adanya kebersamaan perjuangan.
“Mengundang daerah yang punya kontribusi historis, menurut saya, itu cakep. Keren kalau dilakukan," kata Lukman.
Selain itu, Lukman juga mengusulkan agar Museum Fatahillah dikuatkan menjadi Museum Perjuangan Jakarta Fatahillah.
Hal itu agar warga Jakarta tahu bahwa lahirnya Jakarta adalah hasil perjuangan daerah-daerah lain.Â
"Rangkaian prosesnya cukup panjang. Peristiwa yang dijadikan momentum HUT Jakarta bukan peristiwa yang berdiri sendiri, karenanya layak diperingati secara bersama karena faktanya itu adalah hasil perjuangan bersama warga Nusantara," ujar Lukman. (dpi)
Â
Load more