Dukung Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030, Dinkes Kabupaten Kutai Kartanegara Sosialisasikan Vaksinasi Dengue
- Istimewa
Kutai Kartanegara, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara melangsungkan kegiatan sosialisasi vaksinasi dengue sebagai bagian dari komitmen daerah dalam memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan dengue.
Diketahui, dengue masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat sebanyak 257.271 kasus dengue dengan 1.461 kematian di seluruh Indonesia sepanjang 2024.
Selain itu, di tahun ini, sampai dengan 12 Juni 2025, terdapat 67.030 kasus dengue dengan 297 kematian.
Sementara, di Provinsi Kalimantan Timur, dengue terjadi di seluruh kabupaten/kota, misalnya di tahun 2024 lalu Dinas Provinsi Kalimantan Timur mencatat sebanyak 10.571 kasus dengue, dan jumlah kematian 22 kasus, dengan Kutai Kartanegara menempati posisi jumlah kasus tertinggi yaitu sebanyak 2.802 kasus.
Tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi turut memperparah penyebaran penyakit ini.
Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menyambut baik inisiatif vaksinasi dengue yang dilaksanakan di wilayahnya sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit yang lebih menyeluruh.
Langkah ini dilakukan mengingat tingginya beban kasus dengue di wilayah Kutai Kartanegara, sekaligus untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan dini terhadap penyakit yang masih menjadi ancaman kesehatan sepanjang tahun.
“Pelaksanaan vaksinasi di Kutai Kartanegara merupakan langkah yang perlu didukung sebagai bagian dari upaya preventif yang lebih menyeluruh di tengah tingginya beban dengue di daerah kami. Ini adalah komitmen kami dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang sebenarnya bisa dicegah," ujar Edi dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).
Virus dengue sangat dapat menginfeksi siapa saja, kapan saja, sepanjang tahun, dan anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak.
Untuk itu, melalui program ini kita akan menyasar sekitar 1.550 anak sekolah dasar kelas 1-5 di Kecamatan Tenggarong.
Dukungan juga datang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. dr. Ina Agustina Isturini, MKM, Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menegaskan pentingnya integrasi pendekatan inovatif dalam penanggulangan dengue.
“Kami menyadari untuk mencapai tujuan besar yaitu ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030’, diperlukan langkah lanjutan yang lebih taktis, aplikatif, dan adaptif terhadap tantangan di lapangan. Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah menyusun rencana kelanjutan dari Stranas tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan perluasan vaksinasi dengue ke Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan langkah lanjutan yang didasarkan pada hasil positif dari pelaksanaan sebelumnya di dua kota besar di provinsi tersebut.
“Kami belajar dari keberhasilan pelaksanaan vaksinasi dengue di Balikpapan dan Samarinda, dengan cakupan vaksinasi yang mencapai hampir 100 persen pada kelompok sasaran. Hasil sementara menunjukkan bahwa anak-anak yang telah menerima vaksinasi tidak mengalami infeksi dengue, yang artinya tingkat perlindungan terhadap penyakit ini berhasil ditingkatkan. Untuk itu, kami memperluas pelaksanaan vaksinasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai bagian dari strategi provinsi dalam memperkuat upaya pencegahan dengue," terang Jaya.
Namun tentu saja, vaksinasi tidak menjadi satu-satunya upaya yang kami lakukan dalam penanganan dengue. Program pengendalian vektor, seperti Gerakan 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan edukasi lintas sektor, tetap dijalankan secara konsisten.
“Kami yakin bahwa pendekatan holistik—menggabungkan pencegahan, edukasi, intervensi berbasis masyarakat, dan perlindungan melalui vaksinasi—akan membawa dampak nyata dalam menurunkan angka kasus dengue di Kalimantan Timur. Harapan kami, dengan kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, kita dapat mencapai target penurunan insiden menjadi kurang dari 10 per 100.000 penduduk, dan mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030,” jelas dr. Jaya.
Selain itu, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki menyampaikan dukungannya terhadap perluasan akses vaksin dengue di Indonesia, khususnya melalui sektor publik.
“Sebagai produsen vaksin dengan pengalaman lebih dari 130 tahun, Bio Farma telah menjadi bagian penting dari sistem imunisasi nasional dan mitra kepercayaan global dalam penyediaan vaksin, termasuk melalui kerja sama dengan UNICEF dan WHO," tegas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menekankan pentingnya pencegahan sebagai upaya menurunkan angka keparahan dan kematian akibat dengue.
“Kami menyadari bagaimana penyakit ini memengaruhi ribuan keluarga setiap tahunnya—tidak hanya dalam bentuk angka, tetapi dalam kehilangan waktu, kesempatan, dan bahkan orang-orang tercinta. Ini menjadikan pencegahan sebagai kunci. Melalui pencegahan yang inovatif, kami ingin mengambil bagian dalam upaya kolektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini," tuturnya.(lkf)
Load more