DPRD Surabaya Kritisi Rendahnya Setoran Pajak Parkir Minimarket
- Istimewa
tvOnenews.com - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, mendukung langkah penertiban parkir yang dilakukan oleh pemkot Surabaya di sejumlah minimarket. Menurutnya, hal ini sebagai langkah dalam penegakan PERDA Kota Surabaya Nomor 3 tahun 2018 terkait perparkiran.
Disamping itu, dirinya juga mengkritisi terkait temuan rendahnya setoran pajak parkir dari sejumlah minimarket yang hanya sebesar Rp 175 ribu hingga Rp 250 ribu per bulan.
Temuan ini terungkap, setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunggah sebuah pernyataan dalam sebuah video pada akun resmi pemerintah kota.
“Saya juga kaget ketika melihat data tersebut. Pajak parkir Rp 175–250 ribu per bulan untuk toko modern? Ini angka yang tidak masuk akal, apalagi jika kita melihat potensi parkir di lokasi strategis,” ujar Bahtiyar saat dikonfirmasi, Senin (16/6).
Ia menilai, sejauh ini DPRD belum pernah menerima laporan rinci dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait besaran pajak parkir yang disetorkan toko-toko modern di Surabaya.
Menurut Bahtiyar, kondisi ini memerlukan pembenahan yang serius dalam sistem pemungutan pajak parkir. Salah satu solusi yang ia dorong adalah percepatan penggunaan sistem digital.
“Ini pentingnya digitalisasi parkir agar tidak ada lagi potensi kebocoran PAD,” tegasnya.
Bahtiyar menyarankan agar Pemkot mulai menerapkan sistem pembayaran nontunai, baik dengan metode QRIS, kartu, maupun sistem elektronik lainnya. Dirinya yakin, banyak ide kreatif terkait digitalisasi pembayaran karya anak bangsa yang bisa digunakan.
Meski mengakui bahwa kesiapan sumber daya manusia (SDM) di lapangan masih jadi kendala, Bahtiyar menilai hal itu bisa diatasi dengan pelatihan dan sosialisasi.
“Kalau memang SDM belum siap, tinggal dilatih. Harus ada pelatihan khusus agar mereka paham dan bisa menjalankan sistemnya,” katanya.
Ia membandingkan dengan kebiasaan pembayaran tol yang sebelumnya masih konvensional, namun kini masyarakat sudah terbiasa menggunakan sistem elektronik.
“Sama halnya dulu kita bayar tol pakai uang tunai. Lama- kelamaan masyarakat terbiasa bertransaksi dengan menggunakan kartu. Begitu juga dengan sistem parkir, pasti bisa,” pungkasnya. (adv)
Load more