Perpaduan Budaya Somalia-Indonesia, Team Jama1 Tuai Sorotan Pengguna TikTok
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Tren konten lintas budaya semakin digemari belakangan ini oleh para pengguna akun media sosial.
Banyak konten kreator dari luar negeri yang mencoba berbicara dalam bahasa Indonesia bahkan ikut serta dalam budaya lokal baik lewat makanan, logat, hingga selera humor khas nusantara.
Perpaduan ini bukan hanya menciptakan hiburan, tapi juga mempererat hubungan antarbangsa lewat dunia digital.
Fenomena ini tidak lepas dari peran TikTok dan platform media sosial lainnya yang memudahkan siapa saja untuk menunjukkan karya mereka.
Algoritma yang merespons minat penonton secara real time membuat konten lucu, absurd, atau menyentuh bisa mendadak viral.
Ini juga membuka jalan bagi para kreator dari latar belakang tak terduga untuk berkembang dan membangun komunitas.
Semisal Team Jama1 seorang kreator asal Somalia yang kini sedang naik daun di kalangan pengguna TikTok Indonesia.
Team Jama1 atau Jama Mohammad Abdulle) dikenal dengan gaya konten yang lucu, nyentrik, dan kerap menyentuh tema lintas budaya.
Pria ini sudah tinggal di Indonesia selama hampir 10 tahun, ia pertama kali aktif membuat konten sejak tahun 2019 berawal dari YouTube sebelum akhirnya pindah ke TikTok.
“Awalnya saya mulai dari YouTube dengan membuat video-video lucu. Setelah beberapa tahun, saya pindah ke TikTok dan mulai mendapatkan perhatian lebih, terutama dengan live streaming,” katanya.
Konten Jama mengangkat sisi kehidupan sehari-hari, reaksi terhadap video viral, hingga prank ringan dengan bahasa Somalia dan Indonesia.
Salah satu video pertama yang membuat Team Jama1 viral adalah ketika ia berbicara dalam bahasa Somalia lalu mengejutkan lawan bicaranya dengan beralih menggunakan bahasa Indonesia.
“Konten yang aku buat sempat viral, karena aku berbicara dalam bahasa Somalia. Setelah itu, aku mulai berbicara dalam bahasa Indonesia. Eh, ternyata dia juga bisa bahasa Indonesia!," ungkapnya.
Jaman mengakui jika terdapat tantangan sebagai seorang konten kreator dunia digital.
“Kadang ada komentar negatif, misalnya ada yang bilang, 'Konten kamu nggak bagus.' Tapi saya percaya, selama yang saya buat itu positif, saya akan terus lanjut,” katanya.
Load more