Lawan Penyakit DBD, Pemerintah DIY Keluarkan Program Gerakan Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD
- Istimewa
Yogyakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan program “Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Bebas DBD”.
Hal ini sebagai bentuk nyata keberpihakan sektor swasta terhadap kesehatan publik.
Program ini berkolaborasi dengan ENESIS GROUP melalui brandnya Soffell.
Program ini tak sekadar kampanye seremonial, melainkan intervensi terukur, terstruktur dan menyentuh langsung ke tingkat rumah tangga.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah DIY dan secara resmi dibuka oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs. Beny Suharsono, M.Si., Wali Kota Yogyakarta, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), serta Kapolda DIY yang diwakili oleh Kombes Pol Adi.
Selain itu, hadir pula para Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten se-DIY.
Sementara itu, dari pihak Enesis Group, turut hadir CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, bersama jajaran eksekutif, yaitu CMO Enesis Group, Jo Selahap Semidang, CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono, CFO Enesis Group, Ronny Widjaja, Head of HR & PR, RM. Ardiantara, serta Senior Brand Manager Soffell, Louis Sumantadiredja.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Yogyakarta tentang pentingnya pencegahan demam berdarah dengue (DBD).
Upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dilakukan melalui penerapan metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pendekatan 3M Plus, serta penguatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Program ini menyasar lebih dari 50.000 warga yang tersebar di wilayah Kota Yogyakarta (Kemantren Umbulharjo), Kabupaten Sleman (Kapanewon Prambanan) dan Kabupaten Gunung Kidul (Kapanewon Wonosari) dengan melibatkan 270 kader Jumantik.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa program ini menjadi model ideal bagi sinergi lintas sektor yang mengakar, membumi, dan berdampak.
“Program ‘Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Bebas DBD’ adalah bentuk nyata kolaborasi sektor s asta dan pemerintah dalam menghadapi tantangan penyakit akibat nyamuk, khususnya DBD. Melalui edukasi, pemberdayaan kader jumantik, dan gerakan 3M+, program ini menjadi bagian penting dari upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan masyarakat yang berdaya," ungkap dia dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes, menyampaikan perubahan besar tidak akan terjadi tanpa perubahan pola pikir dan perilaku.
"Masalah utama dalam penanggulangan penyakit seperti DBD adalah perilaku. Perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci utama," terangnya.
Selain itu, CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono mengangkat kembali sejarah berdirinya perusahaan yang berawal dari kegelisahan seorang pemudah asal Jawa Barat yang terganggu oleh gigitan nyamuk di rumah kosnya.
“DBD bukan sekedar penyakit, ini soal keberlangsungan hidup dan ketahanan keluarga. Dari pengalaman pribadi itu, lahirah Soffell. Dan hari ini, kami tidak hanya mengedukasi. Inilah komitmen kami: membangun kesadaran dari rumah ke rumah, karena kami percaya keluarga adalah benteng pertama kesehatan,” terang Aryo.
Dia menambahkan pendekatan ini bukan retorika.
Simulasi program sebelumnya mencatat peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dari 95% ke 99% dan penurunan rumah positif jentik hingga 80% - indikator efektivitas yang berbicara sendiri.(lkf)
Load more