Dulu Pernah Memanas dengan Dedi Mulyadi karena Sunda Wiwitan, Kini Habib Rizieq 'Memuji' Kinerja KDM
- Tangkapan layar
Habib Rizieq kala itu bahkan menuding Dedi tidak bangga dengan keislamannya dan justru melestarikan “tahayul dan syirik” atas nama budaya lokal.
- YouTube
Menanggapi tuduhan tersebut, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa apa yang ia lakukan semata untuk melestarikan kebudayaan lokal.
Ia menyebut patung-patung tokoh pewayangan seperti Bima dan Gatotkaca adalah bagian dari khasanah seni yang berakar kuat dalam masyarakat Jawa dan Sunda.
“Wayang adalah lambang dari kehidupan manusia antara dua sisi berbeda, yang merupakan kepastian sunatullah. Dan patung wayang adalah simbol kreativitas kebudayaan,” jelas Dedi dalam pernyataan tahun 2015 lalu.
Ia bahkan mencontohkan bahwa patung telah banyak dibangun di daerah lain sebelum di Purwakarta. Di Jakarta, misalnya, patung raksasa sudah ada sejak masa Bung Karno.
“Saya berprasangka baik saja, mungkin patung di Purwakarta lebih seksi, sehingga menarik untuk dipermasalahkan,” ujarnya sambil tersenyum.
Load more